
Metronusa News | Talaud, Sulut – Kelapa merupakan salah satu komoditi unggulan yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat di Kabupaten Kepulauan Talaud. Mayoritas penduduk di wilayah perbatasan ini menggantungkan hidup dari hasil bumi, terutama dari tanaman kelapa yang diolah menjadi kopra.
Lukman Saulauda, seorang petani kelapa asal Talaud, mengungkapkan rasa syukurnya atas harga kopra yang masih stabil hingga saat ini. “Kami petani kelapa sangat bersyukur dengan adanya harga kopra yang masih stabil. Ini sangat membantu kami untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” ujarnya.
Harga kopra saat ini berada di kisaran Rp15.000 per kilogram. Bagi petani seperti Lukman dan warga lainnya, harga tersebut dinilai cukup layak dan memberikan harapan di tengah keterbatasan lapangan kerja di Talaud.
“Kalau harga kopra anjlok, kami sangat merugi. Apalagi di daerah kami ini tidak ada perusahaan besar atau PT seperti di daerah lain. Jadi, hanya dari kelapa inilah kami bisa bertahan,” lanjut Lukman.
Ia juga menyoroti situasi yang diperburuk dengan rencana penghapusan program PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), yang dinilai dapat meningkatkan angka pengangguran. “Harapan kami, harga kopra tetap terjaga agar kami petani kelapa bisa terus hidup layak di tengah tantangan ini,” tutupnya.
Dengan tidak adanya alternatif pekerjaan yang memadai, kelapa bukan sekadar komoditas, tapi juga penyangga utama perekonomian masyarakat Talaud. Pemerintah daerah dan pusat diharapkan dapat menjaga stabilitas harga serta mendukung petani agar tetap sejahtera.
( Jandri Salauda )