
MetronusaNews.co.id | Kotamobagu, Sulawesi Utara – Para petani nilam di Sulawesi Utara mengungkapkan kekecewaan mendalam menyusul anjloknya harga minyak nilam di pasaran. Harga yang sebelumnya berada di kisaran Rp1.300.000 per kilogram kini turun drastis menjadi sekitar Rp800.000.
Salah satu petani nilam di wilayah Kotamobagu mengungkapkan bahwa penurunan harga ini sangat merugikan, mengingat proses budidaya tanaman nilam membutuhkan biaya, tenaga, dan waktu yang tidak sedikit.
“Dari penanaman hingga proses penyulingan, semua butuh biaya besar. Tapi sekarang harga minyak nilam turun jauh. Kami sangat kecewa,” ujarnya, Senin (12/5).
Para petani menduga adanya permainan harga yang dilakukan oleh tengkulak atau pengepul, sehingga mereka terpaksa menjual hasil panen dengan harga yang tidak sebanding dengan modal dan tenaga yang telah dikeluarkan.
“Kami menduga ada permainan para tengkulak yang sengaja menekan harga. Kami berharap pemerintah pusat segera turun tangan dan memberikan solusi agar kami para petani bisa hidup sejahtera,” tambahnya.
Turunnya harga minyak nilam ini dikhawatirkan akan membuat para petani enggan melanjutkan usaha pertanian nilam yang selama ini menjadi sumber penghidupan utama di sejumlah daerah di Sulawesi Utara. ( Abo_RM )