
MetronusaNews.co.id | Probolinggo, Jawa Timur – Desa Sambirampak Lor, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, selama puluhan tahun bergumul dengan krisis air bersih yang akut. Bayangkan, warga di kawasan timur Probolinggo ini harus menempuh perjalanan kaki yang jauh ke sumber mata air atau memikul air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Sabtu, (24/5/25).
Kondisi ini telah mengubah rutinitas mereka, mencuri waktu dan tenaga yang seharusnya digunakan untuk aktivitas produktif lainnya. Namun, sebuah perubahan signifikan terjadi berkat kerja keras dan semangat gotong royong yang dipimpin oleh Pokmas Tirta Lembung Daulat. Kini, warga Desa Sambirampak Lor dapat menikmati limpahan air bersih.
“Dulu, kami harus berjalan kaki berkilometer-kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih,” kenang Hariyanto, salah seorang warga Desa Sambirampak Lor, dengan raut wajah yang menggambarkan rasa syukur yang mendalam.
“Kadang harus memikul jerigen yang beratnya luar biasa. Bayangkan, anak-anak sekolah pun ikut membantu. Ini sungguh menyita waktu dan tenaga.” Tambahnya.
Perjuangan warga Desa Sambirampak Lor ini akhirnya membuahkan hasil. Berkat inisiatif dan kerja keras Pokmas Tirta Lembung Daulat, yang diketuai oleh Jamaluddin, sebuah sistem penyediaan air bersih berhasil dibangun. Jamaluddin, saat ditemui di kediamannya, menjelaskan filosofi di balik perjuangan ini.
“Air adalah sumber kehidupan. Tidak ada kehidupan tanpa air. Ini bukan sekadar kebutuhan dasar, tetapi hak asasi manusia,” tegas Jamaluddin.
“Kami menyadari pentingnya air bersih untuk kesehatan dan kesejahteraan warga. Oleh karena itu, kami bertekad untuk mengatasi krisis air bersih ini.” Ungkapnya.
Jamaluddin juga menekankan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang erat kaitannya dengan akses terhadap air bersih. “Air bersih sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit, seperti diare, kolera, disentri, tipes, dan penyakit kulit,” jelasnya.
Ia menambahkan beberapa tips praktis untuk menjaga kualitas air bersih di lingkungan sekitar, antara lain: memisahkan sumber air dari jamban dan tempat sampah minimal 10 meter, melindungi sumber mata air dari pencemar, menjaga bangunan sumur agar tetap baik, dan memastikan lantai sumur kedap air. Kebersihan ember penampung air dan gayung juga menjadi perhatian penting.
Keberhasilan proyek ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Jamaluddin mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para donatur yang telah memberikan bantuan material, seperti pipa dan perlengkapan lainnya.
“Kami mendapatkan bantuan yang sangat berarti dari Ketua DPRD Probolinggo Fraksi Golkar, Bapak Oka Mahendra Jatikussama, Bapak H. Syamsuddin SH, Gubernur LSM Lira Jawa Timur, dan PT. Dua Putri Jenggolo melalui Bapak H. Izzam, Bantuan ini sangat bermanfaat bagi warga dan telah menjadi kunci keberhasilan proyek ini”. Terang Jamaluddin.
Hariyanto kembali menambahkan, “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu. Kini, kami bisa menikmati air bersih dengan mudah, tanpa harus memikul beban berat seperti dulu. Ini adalah berkah yang luar biasa.” Pungkasnya.
Kisah Desa Sambirampak Lor menjadi bukti nyata bahwa gotong royong dan kerja sama yang solid dapat mengatasi masalah yang selama ini dianggap sulit. Semoga keberhasilan ini dapat menginspirasi daerah lain yang masih menghadapi krisis air bersih.
(IPUL Kaperwil Jatim)