
MetronusaNews.co.id | Medan (26/5/25) -Eco teologi (ecotheology) adalah studi tentang hubungan antara agama, kepercayaan, dan lingkungan alam, serta bagaimana pemahaman agama dapat mempengaruhi hubungan manusia dengan alam. Ini merupakan cabang teologi yang mengkaji pemahaman agama tentang alam semesta dan penciptaan, serta tanggung jawab manusia terhadap lingkungan. Eco teologi menjelaskan hubungan antara agama, alam dan lingkungan.
Eco teologi berusaha memahami bagaimana pandangan keagamaan dan spiritual manusia dapat memengaruhi bagaimana mereka memandang dan memperlakukan alam. Mengkaji nilai-nilai ekologis dalam agama,Teologi ini menyelidiki nilai-nilai seperti keberlanjutan dan pelestarian alam yang terkandung dalam berbagai tradisi keagamaan. Menawarkan perspektif baru tentang tanggung jawab manusia.
Eco teologi membantu manusia untuk melihat kembali tanggung jawab mereka terhadap alam dan bagaimana mereka harus berinteraksi dengan lingkungan secara bertanggung jawab.
Memperluas pemahaman tentang Tuhan. Eco teologi juga dapat memperluas pemahaman tentang Tuhan sebagai Pencipta dan bagaimana manusia harus hidup dalam harmoni dengan alam. Menjadi dasar untuk tindakan ekologis.
Eko teologi dapat menjadi dasar tindakan nyata dalam menjaga lingkungan, baik secara individu maupun kolektif. Melibatkan berbagai disiplin. Eco teologi dipastikan terhubung dengan disiplin keilmuan lain seperti filsafat,biologi, geografi,sosiologi, dan ilmu pengetahuan alam untuk memahami masalah lingkungan dengan lebih baik. Eco teologi adalah bagian dari ilmu Etika Sosial.
Pusat Study Eco Teologi merupakan upaya untuk menggeser paradigma baru keberagamaan dalam masyarakat yang membutuhkan kerja aksi nyata katakanlah sebuah ekosistem teologi yang bergerak pada lingkungan. Ada teologi pembebasan, teologi perdamaian, teologi pembangunan, teologi kebangsaan dan lainnya. Pusat Studi Eco teologi UINSU siap bekerjasama dengan berbagai lembaga baik swasta,pemerintah,dinas terkait dan komunitas,saat ini kita sudah berkomunikasi dengan Yayasan Wana Bumi Nusantara sebagai lembaga yang fokus pada pendidikan konservasi kepada murid sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) serta Madrasah Aliyah sebagai agen perubahan di masa depan ucap Dr. Suheri Harahap M.Si yang akan memimpin Pusat Studi eco teologi,Yayasan Wana Bumi Nusantara sudah hampir 10 tahun membentuk dan melatih Siswa-siswi Pecinta Alam (Sispala) Wana Bumi di MAN 1 Medan, kami juga sudah berkomunikasi dengan Hendra,wakil ketua Yayasan Hutan untuk anak (YHUA) di Bahorok Kabupaten Langkat, mereka punya lahan konservasi di batas Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ujar Suheri menambahkan. Kita juga akan membentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) “KOPLING” (Kelompok Mahasiswa Peduli Lingkungan) UIN SU sebagai pengganti Mapala, lanjut Suheri berkata.
Program awal kita adalah “BANK SAMPAH” di kampus UIN SU,yang nanti nya akan melibatkan mahasiswa dan tenaga kebersihan di kampus, untuk administrasi bisa mahasiswa atau staff yang di tunjuk khusus,Pusat Study ini juga akan menggerakkan UMKM Syariah di kampus,untuk menjaga kebersihan kampus, pembuangan sampah dan membuka ruang terbuka hijau dan harapan kita menjadikan UINSU Kampus Hijau (green campus) ujar Suheri mengakhiri bincang santai dengan MetronusaNews. (Senin, 26/5/25)(Gustian)