
MetronusaNews.co.id | Medan – (12/6/2025) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Sangat bisa dikaitkan dengan eco teologi melalui pendekatan integratif yang melihat kesehatan masyarakat sebagai bagian dari ekosistem yang lebih luas. Eco teologi, atau teologi lingkungan, menawarkan kerangka berpikir yang menghargai alam sebagai hasil ciptaan dan tanggung jawab manusia untuk menjaga keseimbangan alam.
Komunitas dalam upaya perlindungan lingkungan dengan menggunakan kerangka berpikir eco teologi. Misalnya, pengembangan program pengelolaan sampah berbasis komunitas, gerakan penanaman pohon, dan kampanye kesadaran lingkungan dapat dikaitkan dengan nilai-nilai spiritual yang menghargai alam.
Pencegahan Penyakit :
Eco teologi dapat memberikan kerangka kerja untuk mencegah penyakit yang terkait dengan lingkungan. Misalnya, pengurangan penggunaan pestisida dan penggunaan bahan kimia yang berbahaya dapat dikaitkan dengan
tanggung jawab manusia untuk menjaga ciptaan Tuhan.
Promosi Kesehatan :
FKM dapat menggunakan pendekatan eco teologi untuk mempromosikan gaya hidup sehat yang ramah lingkungan. Misalnya, edukasi tentang konsumsi makanan organik, mengurangi penggunaan plastik, dan penggunaan transportasi ramah lingkungan dapat dikaitkan dengan nilai-nilai spiritual yang menghargai alam.
Pengembangan Kebijakan Kesehatan :
Eco teologi dapat memberikan input penting dalam pengembangan kebijakan kesehatan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Misalnya, kebijakan tentang pengelolaan air bersih, sanitasi, dan pemanfaatan energi terbarukan dapat dikaitkan dengan konsep pemeliharaan lingkungan yang ditawarkan oleh eco teologi.
Pendidikan dan Riset :
FKM dapat melakukan riset dan pendidikan yang mengintegrasikan eco teologi dengan isu-isu kesehatan masyarakat. Misalnya, studi tentang dampak perubahan iklim terhadap kesehatan dapat dianalisis melalui perspektif eco teologi untuk memahami tanggung jawab agama dalam mengatasi masalah ini.
Keterlibatan Komunitas :
FKM dapat melibatkan komunitas Peduli Alam dan Lingkungan ( Kopling ) baik di dalam kampus atau di luar dalam upaya perlindungan lingkungan dengan menggunakan kerangka berpikir eco teologi. Misalnya, pengembangan program pengelolaan sampah berbasis komunitas/kelompok, gerakan penanaman pohon, dan kampanye kesadaran lingkungan dapat dikaitkan dengan nilai-nilai spiritual yang menghargai alam.
Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dapat dikaitkan dengan rumah sakit jiwa (RSJ) melalui berbagai aspek, seperti penelitian, pendidikan, dan pelayanan kesehatan mental di masyarakat. FKM dapat melakukan penelitian mengenai prevalensi, determinan, dan dampak kesehatan jiwa, serta memberikan masukan dalam pengembangan kebijakan kesehatan mental. Selain itu, FKM berperan dalam pendidikan tenaga kesehatan mental, serta pelatihan bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan jiwa. FKM juga dapat terlibat dalam pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat, seperti program pencegahan dan rehabilitasi, serta dukungan psikososial.
Elaborasi:
1. Penelitian:
Penelitian Epidemiologi:
FKM dapat melakukan studi epidemiologi untuk mengetahui prevalensi gangguan jiwa di masyarakat, faktor risiko yang mempengaruhinya, serta dampak kesehatan jiwa terhadap kualitas hidup dan produktivitas.
Penelitian Intervensi :
FKM dapat melakukan penelitian untuk menguji efektivitas berbagai program intervensi kesehatan jiwa, seperti program pencegahan stres, terapi perilaku kognitif, dan rehabilitasi psikososial.
Penelitian Kualitatif :
FKM dapat melakukan penelitian kualitatif untuk memahami pengalaman pasien, keluarga, dan petugas kesehatan mental, serta stigma sosial yang dialami oleh orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
2.Pendidikan :
Pendidikan Tenaga Kesehatan Mental :
FKM dapat memberikan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan, seperti dokter, perawat, dan konselor, untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam menangani masalah kesehatan jiwa.
3. Pelayanan Kesehatan Jiwa :
Program Pencegahan :
FKM dapat mengembangkan dan melaksanakan program pencegahan, seperti penyuluhan tentang kesehatan mental, pelatihan manajemen stres, dan program dukungan psikososial di sekolah, tempat kerja, dan komunitas.
Program Rehabilitasi :
FKM dapat terlibat dalam program rehabilitasi untuk membantu ODGJ pulih dan kembali ke kehidupan normal, seperti program terapi perilaku kognitif, terapi kelompok, dan program latihan keterampilan sosial.
Dukungan Psikososial :
FKM dapat memberikan dukungan psikososial kepada ODGJ, keluarga, dan petugas kesehatan mental, seperti bimbingan konseling, dukungan emosional, dan akses informasi tentang layanan kesehatan jiwa.
Artikel oleh :
(Dr. Suheri Harahap, M. Si/Ketua Pusat Study Eco Teologi FIS UIN SU Medan).