
MetronusaNews.co.id| Medan (17/6/2025). Mengenang sosok almarhum Drs. H. Hasbi AR salah seorang ulama yang berasal dari tanah rencong, serambi Mekkah, Nanggroe Aceh yang menjadi Rektor pertama IAIN Sumatera Utara dulu tahun 1973. Beliau adalah alumnI IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Apa yang menarik dari Pak Hasbi AR sehingga diberi judul buku ini Sang Maestro? Apa dibalik program beliau saat menjadi Rektor dan disenangi oleh Gubernur saat itu Bapak EWP Tambunan dan Marahalim Harahap?
Dibalik kisah sukses beliau memimpin IAIN SU waktu itu diawal berdirinya kampus perguruan Tinggi Islam Negeri di Medan tentu menarik ditelusuri lebih mendalam sosok sederhana, berintegritas dan berjuang untuk berdirinya IAIN SU dengan modal zikir dan minum air zam-zam. Lalu siapa sosok dibalik keberhasilan Pak Hasbi AR?
Disaat IAIN SU belum memiliki tanah sebagai tempat perkuliahan, masih kuliah diberbagai tempat terpisah, lalu Gubernur Sumatera Utara waktu itu Bapak EWP Tambunan memberikan tanah sekitar 4 Ha yang berada di Jalan Sutomo dan diresmikan pertama sekali oleh Menteri Agama RI Bapak Prof. Mukti Ali. Gubernur seorang Kristiani, sederhana, peduli dengan pendidikan Islam menyebutkan ‘Pemimpin IAIN SU harus mengerti Sumatera Utara’. Kenapa.Pak Hasbi AR yang orang Aceh dianggap mengerti Sumatera Utara, disukai Gubernur EWP Tambunan?
Ada hal menarik dari kesesuaian karakter Pemimpin IAIN SU dan Gubernur Sumatera Utara saat itu yang perlu menjadi pelajaran bagi generasi sekarang. Pertama, ada 2 tokoh besar yang dikagumi oleh Pak Hasbi AR yaitu Prof. Dr. Nurcholis Madjid dan Prof. Dr. A. Baiquni. Mereka ini adalah cendekiawan Muslim yang ahli agama yang mendorong pembaharuan dalam Islam dan juga ahli atom. Beliau mendorong mahasiswa, dosen untuk belajar ilmu pengetahuan dari Barat, selain ke Mesir, Madinah ada juga ke Amerika, Jerman, Inggris, Kanada, Australia untuk menguasai sains, sebuah integrasi keilmuan Muslim ahli agama juga lahir ahli sains yang mampu menerjemahkan spirit Al Qur’an secara ilmu pengetahaun modern.
Kedua, beliau juga mengagumi Bapak Sulaiman Ismail, seorang birokrat dari Pemprovsu yang punya banyak jabatan dipercaya Gubernur Marahalim Harahap yang memberikan jalan bagi Pak Hasbi AR dalam memimpin IAIN SU dengan modal zikir dan Air Zam-Zam dan memberikan kepercayaan diri Pak Hasbi AR untuk membeli tanah, Rektor UIN SU tinggal di rumah dinas belum memiliki rumah? Lewat dorongan Pak Sulaimanlah Pak Hasbi AR meminjam uang IAIN SU membeli rumah, beliaupun semangat dan terus berusaha seperti menjadi penatar P-4 untuk mencari tambahan. Beliau juga hanya memiliki mobil Holden Gemini BK 2 dan beliau juga diakhir karirnya berusaha mengurus guru besarnya, belum lagi sempat ditandatangani oleh Presiden beliau meninggal dunia dan beliau tidak memperbolehkan anak-anaknya berbisnis di IAIN SU selama dia jadi Rektor, sungguh teladan yang mulia bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Narasi Oleh : Dr. Suheri Harahap M.Si
Dosen Fakultas Ilmu Sosial UIN SU Medan.