
MetronusaNews.co.id | Sorong, Papua Barat Daya – Sesuai dengan Fakta lapangan diduga bahwa ada oknum” pejabat dilingkungan Kementrian Balai Wilayah Sungai BWS provinsi papua Barat Memperkaya dirinya dalam hal memberikan pekerjaan kepada keluarga dekatnya yang mengerjakan, Paket APBN Swakelola normalisasi dan Rehabilitasi Talut Jembatan kali Mariat kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat Daya tahun anggaran 2025.
Menurut Frans Baho yang ditemui Media mengatakan bahwa bukan saja pekerjaan Swakelola ditahun 2025 yang dikerjakan oleh keluarga pejabat, tetapi mulai tahun sebelumnya sampai sekarang 2025.
Pekerjaan swakelola yang seharusnya diberikan kepada kontraktor lokal OAP, yang bukan saja ada hubungan kekeluargaan dekat dengan pejabat. Tetapi harus diberikan kepada CV Orang Asli Papua yang punya perusahaan memenuhi Syarat dan ketentuan dari BWB.
Sebab menurut Frans Baho “Aneh tetapi Nyata” bahwa selama ini swakelola maupun PL hanya berkedok Orang Asli Papua OAP, pada hal yang mengerjakan pekerjaan tersebut Notabenenya bukan Orang Asli Papua.
Makanya Paket swakelola BWS (Balai Wilayah Sungai) adalah kegiatan pengadaan barang/jasa yang dikerjakan keluarga OP III itupun seharusnya melibatkan pihak lain seperti organisasi kemasyarakatan atau kelompok masyarakat, namun tetap di bawah perencanaan, dan pengawasan BWS itu sendiri.
Penjelasan Lebih Lanjut:
Mengenai Mekanisme Swakelola
adalah paket berbentuk pekerjaan fisik dan Non fisik merupakan kewenangan Ka Satker OP yang membawahi 0P 1.2,3 dan 4. bekerja sama dgn PPK 0P untuk menentukan siapa”dan CV mana saja yang Orang Asli Papua menjabat Direktur/Direktris yang berhak mendapatkan paket Swakelola.
Tetapi Syaratnya adalah harus melibatkan masyarakat lokal Setempat maupun ormas ormas lainya,Namun kenyataan dilapangan sangat berbeda dengan aturan dan harapan dari kementrian Balai Wilayah Sungai (BWS).
AB