
MetronusaNews.co.id | Banyumas – Di pagi penuh barakah, Jum’at (04/07/2025), Kantor Sekretariat Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas menjadi saksi sebuah ikhtiar mulia. Koordinasi lintas bidang ekonomi dalam naungan Program Mas-Ekodaya bergulir hangat, dipimpin langsung oleh Tim Ekonomi Mas-Ekodaya: Faidus Sa’ad dan Novi, bersama Penyuluh Agama se-Kecamatan Banyumas, Ketua Takmir Masjid Agung Nur Sulaiman, jajaran Humas Mas-Ekodaya, serta Perisai BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto, Banyumas.
Dalam semangat membangun peradaban dari jantung spiritual umat, Tim Ekonomi Mas-Ekodaya menyampaikan pentingnya pengembangan ekonomi berbasis masjid secara komprehensif dan berjejaring. Potensi masjid tidak sekadar ruang ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan umat. Masjid Agung Nur Sulaiman kini digadang menjadi masjid pilot Mas-Ekodaya, dengan Kankemenag sebagai mentor dan dinas/lembaga terkait sebagai coach.
“Kelak, jika model ini berhasil, Takmir Masjid Nur Sulaiman akan menjadi mentor bagi masjid-masjid lain di bawah naungan Mas-Ekodaya. Bersama kita bergerak, menjadikan masjid tak hanya suci, tapi juga mandiri dan menyejahterakan,” tegas Faidus Sa’ad.
Dalam pertemuan tersebut, Perisai BPJS Ketenagakerjaan turut menyampaikan urgensi jaminan perlindungan sosial, mulai dari jaminan kecelakaan kerja, kematian, hingga beasiswa untuk dua anak peserta. Penjelasan disampaikan detail, teknis dan praktis, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Hasilnya, unsur takmir, imam, marbot, juru masak, satpam, hingga juru parkir langsung mendaftar. Dalam hitungan jam, e-kartu peserta dan e-kwitansi telah terbit, dengan iuran bervariasi, 3 bulan, 6 bulan hingga 12 bulan lunas.
“Kami apresiasi Ketua Takmir yang sigap dan visioner. Diam-diam beliau menyimak semua info BPJS Ketenagakerjaan dari WA Grup Mas-Ekodaya. Kini langsung mendaftar bersama seluruh jajaran,” ujar Mas Perisai.
Ketua Takmir Wahyu Sukirman, juga salah satu Imam Masjid Nur Sulaiman menyambut hangat kedatangan tim, menyampaikan rasa syukur dan tekad kuat untuk mengawal masjid sebagai ruang ibadah dan pusat keberdayaan umat. Ia berharap Mas-Ekodaya terus mendampingi dengan solusi-solusi nyata.
“Masjid ini bukan hanya cagar budaya. Tapi harus menjadi mercusuar peradaban. Terima kasih Mas-Ekodaya atas inspirasinya. Semoga terus digdaya, menebar manfaat, menyatukan umat, dari Banyumas hingga mancanegara,” tutupnya penuh haru.
Seluruh semangat ini menjadi pijakan menuju Gebyar Muharram 1447 H yang akan digelar Ahad, 13 Juli 2025, sehari penuh sampai malma harinya dengan kegiatan islami, gelar budaya, bazar UMKM, dan penyerahan kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan secara simbolis. Sebuah momentum kolaboratif, memuliakan masjid, membebaskan umat.
(Budinono)