
MetronusaNews.co.id |Lebak, Banten — Isu dugaan peredaran beras oplosan di wilayah Kabupaten Lebak kini mencuat ke permukaan dan memicu keresahan publik. Forum Warga Bersatu Banten (Forwatu) menyampaikan pernyataan sikap tegas terhadap apa yang mereka sebut sebagai “Skandal Beras Oplosan” yang ditemukan beredar di sejumlah ritel modern, khususnya di Kecamatan Warunggunung.
Dalam keterangan tertulis dan video pernyataan sikap yang diterima redaksi MetronusaNews.com, Forwatu mengungkapkan bahwa telah ditemukan beras bermerek ternama yang diduga telah dioplos dan mengalami kekurangan timbangan. Dugaan ini mengarah kepada praktik curang yang merugikan masyarakat sebagai konsumen.
“Temuan ini bukan sekadar persoalan kualitas, tetapi juga menyangkut hak konsumen dan etika perdagangan. Kami mendorong agar pemerintah menindaklanjuti hal ini secara serius,” ujar Presidium Forwatu Banten yang biasa di sapa Bang ARWAN S.Pd.,M.Si
Dalam poin-poin pernyataan sikapnya, Forwatu menegaskan empat hal penting:
1. Ditemukannya beras merek ternama yang telah dioplos dan kurang timbangan di ritel wilayah Warunggunung.
2. Komitmen membantu pemerintah mengurangi kerugian masyarakat akibat praktik perdagangan curang.
3. Mendesak penutupan PT Indomarco yang disebut sebagai penyuplai utama beras oplosan tersebut.
4. Ancaman aksi massa besar di depan gerai Indomaret atau ritel lain di wilayah Warunggunung jika dalam waktu 3×24 jam beras oplosan tersebut masih beredar.
Sebagai langkah awal, Forwatu menggelar rapat konsolidasi dan deklarasi sikap pada Rabu, 23 Juli 2025 pukul 20.00 WIB di Sekretariat Forwatu Banten, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak.
Aksi ini menjadi cermin nyata meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengawal transparansi dan integritas distribusi pangan di daerah. Mereka berharap pihak berwenang, termasuk Dinas Perdagangan, Satgas Pangan, hingga aparat kepolisian, segera turun tangan melakukan investigasi menyeluruh.
Masyarakat Lebak diimbau untuk lebih teliti dalam membeli kebutuhan pokok, serta segera melaporkan jika menemukan indikasi serupa di tempat lain.
(Achmad n)