
MetronusaNews.co.id | Pandeglang – Muslim Suja’i pelajar asal Kabupaten Pandeglang, berhasil meraih medali perunggu dari salah satu pegiat panahan tradisional jamparingan di Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) ke-VIII Lombok, Nusa Tenggara Barat, Tahun 2025.
Pegiat Panahan tradisional asal Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang tersebut berhasil mengharumkan Kontingen Provinsi Banten dengan kualitas yang dimilikinya pada kategori Panahan Tradisional Jamparingan Bandulan.
Sebanyak 14 provinsi turut ambil bagian dalam ajang panahan tradisional itu. Mereka bersaing dalam berbagai kategori unik dan khas Indonesia, seperti Jemparingan Bandul.
Ia berlaga sebagai bagian dari Perkumpulan Panahan Tradisional Nusantara Jaya Kabupaten Pandeglang dan mewakili sekolahnya Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Falah Karang Tanjung, Pandeglang.
Meskipun harus menghadapi persaingan dari para atlet tangguh yang datang dari berbagai provinsi di Indonesia, Muslim mampu menunjukkan performa terbaiknya.
Ketekunan dan ketajamannya dalam memanah mengantarkannya meraih posisi ketiga dan membawa pulang medali perunggu.
“Alhamdulillah bisa dapat medali perunggu di ajang FORNAS. Ini pengalaman luar biasa dan akan jadi motivasi untuk terus belajar serta berlatih lebih giat lagi,” kata Muslim di Pandeglang, Sabtu.
“Terima kasih juga untuk guru, pelatih dan orang tua yang selalu mendukung saya,” tambahnya.
Ia menjelaskan dirinya berangkat bersama orangtuanya bersama Perkumpulan Panahan Tradisional Nusantara Jaya (Perpatri NJ) di Kota Tangerang dan tergabung dalam kontingen Provinsi Banten.
Sebagai informasi, Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) merupakan ajang dua tahunan yang mempertemukan berbagai komunitas olahraga rekreasi dari seluruh Indonesia.
Ajang tersebut menjadi panggung unjuk bakat, kekompakan komunitas dan pelestarian olahraga tradisional Indonesia.
Kemudian, Panahan tradisional menjadi salah satu cabang yang paling menyedot perhatian, tidak hanya karena aspek kompetisinya, tetapi juga karena suguhan budaya yang melekat erat di setiap penampilan para peserta.
Seluruh atlet tampil dengan pakaian adat daerah masing-masing, memperlihatkan kekayaan budaya Nusantara di tengah arena olahraga.
(TIM JM)