
MetronusaNews.co.id | Jakarta – Praktisi Hukum dari Universitas Diponegoro sekaligus Kader Partai Gerindra, Albert Riyadi mengutuk keras beberapa statement Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam sepekan terakhir yang banyak pihak menganggap blunder yang berulang.
Sebelumnya, Sri Mulyani menyebut gaji guru atau dosen merupakan beban negara. Menurut Albert tenaga pendidik atau pengajar sudah diatur dan dijamin oleh konstitusi Undang Undang nomor 14 tahun 2005.
“Seharusnya dia berterima kasih kepada guru. Dia bisa jadi orang kan karena guru. Berkat guru, dia jadi pinter, ini malah memberikan kalimat beban negara (guru), amat sangat tidak elok” kata Albert kepada Sketsindo di Jakarta, Sabtu (16/8/25).
Albert menilai, masyarakat tidak perlu dibebankan lagi perihal gaji guru yang dianggap beban negara sehingga perlu berpartisipasi.
“Masyarakat sudah banyak dalam hal partisipasi mereka bekerja siang dan malam pendapat nya telah dipotong berbagai pajak, apakah itu bukan masuk dalam kategori partisipasi? masyarakat susah negara kemana?” katanya.
Begitu ada Albert bilang, masyarakat yang membuka lapangan pekerjaan dan mulai berkembang tiba-tiba negara hadir untuk meminta pajak tersebut.
Sementara itu, Albert juga menyentil perkataan Sri Mulyani yang menyebut membayar pajak tidak jauh berbeda dengan kewajiban agama yakni zakat dan wakaf.
“Nah jangan membungkus kebijakan tersebut dengan agama, bahkan apabila pajak itu tidak dikelola dengan benar maka hukum nya haram. Coba dilihat kembali pelayanan masyarakat, kesejahteraan masyarakat dari hasil pajak tersebut apakah sudah tersampaikan” ucapnya.
Lebih lanjut Albert mempertanyakan, pendistribusian yang dibuat pemerintah yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 10 juta keluarga, bantuan sembako, akses permodalan UMKM, layanan kesehatan gratis, pembangunan infrastruktur kesehatan.
“Kalau ditanya masyarakat, masyarakat yang mana? dan apakah semua masyarakat telah menerima dengan utuh, bisa kita survei dengan acak, jangan sedikit-dikit mengatasnamakan masyarakat atau rakyat” sambungnya.
Terakhir, Albert menganggap kutipan Siswa Sekolah Rakyat, negara yang memelihara kalian adalah menyesatkan.
“Menurut data Kementerian Pendidikan 3,9 juta anak tak bersekolah yang mana faktor utama adalah ekonomi, saya berharap Sri Mulyani dapat mengintrospeksi diri sebelum melakukan statement yang menyesatkan” pungkasnya.
Red