
MetronusaNews.co.id || Probolinggo – Skandal pupuk subsidi ilegal kembali menyeruak, kali ini berhembus dari Kecamatan Kotaanyar, Paiton, Kabupaten Probolinggo. Selasa, (19/8/2025).
Presiden LSM Gerakan Aktivis Pelayan Kesejahteraan Masyarakat (G-APKM), Juned, S.T., menyoroti adanya dugaan peredaran pupuk subsidi ilegal yang berasal dari Bondowoso dan Situbondo.
Lebih mengejutkan lagi, praktik kotor ini diduga melibatkan oknum aparat berseragam hingga segelintir LSM yang justru menjadi “tameng” mafia pupuk.
“Kami menerima laporan masyarakat tentang adanya arus masuk pupuk subsidi ilegal dari Bondowoso menuju Probolinggo. Setelah kami telusuri, bau busuknya memang nyata. Ada permainan yang rapi dan sistematis,” tegas Juned saat turun langsung di lapangan.
Menurut hasil investigasi G-APKM, jaringan ini tidak hanya dijalankan oleh para pelaku biasa, melainkan juga mendapat dukungan dari oknum Aparat, baik berseragam Coklat maupun Doreng yang diduga kuat ikut “MENJAGA” peredaran pupuk ilegal ini.
Ironisnya, kabar yang beredar juga menyebut ada oknum LSM di Probolinggo yang diduga kuat ikut membackup jalannya distribusi pupuk ilegal ini, seolah-olah menjadi payung untuk melindungi para mafia dari jerat hukum.
“Jika benar ada LSM yang membela atau ikut melindungi praktik haram ini, maka mereka sama saja menikam petani dari belakang. Kami akan bongkar semuanya. Jangan sampai organisasi masyarakat yang seharusnya mengawal kepentingan rakyat justru jadi alat mafia,” tandas Juned dengan nada tajam.
LSM G-APKM mendesak aparat penegak hukum agar segera menindak tegas semua pihak yang terlibat, tanpa pandang bulu. Juned menegaskan, petani tidak boleh dijadikan korban dari permainan licik yang hanya menguntungkan segelintir pihak.
“Pupuk adalah darah bagi petani. Jika darah itu diperdagangkan secara ilegal, maka sama saja membunuh kehidupan petani kita. Kami minta oknum aparat dan LSM yang terlibat diseret ke meja hijau. Jangan ada tebang pilih,” serunya.
Sebagai bentuk keseriusan, Juned bahkan meluncurkan sayembara terbuka untuk masyarakat.
Ia menjanjikan hadiah Rp7 juta bagi warga yang berhasil membantu mengungkap dan mengamankan satu truk pupuk subsidi ilegal yang masuk ke wilayah Probolinggo.
“Kami tidak akan tinggal diam. Mafia pupuk ini harus diberantas sampai ke akar-akarnya. Mari masyarakat bersama-sama melawan kejahatan yang telah merampas hak petani,” pungkasnya dengan penuh semangat.
(IPUL Kaperwil Jatim)