
MetronusaNews.co.id | Kota Semarang — SMA Institut Indonesia Semarang menggelar acara Pentas Seni yang berlangsung meriah pada hari Selasa, 26 Agustus 2025, di lapangan basket SMP Institut Indonesia. Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 serta Hari Jadi Yayasan Institut Indonesia ke-76.
Rangkaian kegiatan dimulai sejak 13 Agustus 2025, yang mencakup berbagai perlombaan, baik untuk siswa maupun guru. Setelah rangkaian lomba, kegiatan dilanjutkan dengan upacara bendera serta peringatan ulang tahun yayasan secara khusus oleh para guru dan tenaga kependidikan.
Acara puncak Pentas Seni menampilkan berbagai pertunjukan menarik, seperti gamelan Jawa dengan lagu Jawa Sue Ora Jamu, Cublak-Cublak Suweng, tarian tradisional Jawa, tarian kreasi modern, dan pentas musik band dari para siswa.
*Panggung Kolaborasi Antar Jenjang*
Dalam sambutannya, Kepala SMA Institut Indonesia, Susilo Adi, S.Pd., M.Si., menyampaikan bahwa tujuan dari pentas seni ini adalah untuk memberikan ruang ekspresi kepada para siswa yang memiliki minat dan bakat di bidang seni.
“Kami ingin menampilkan siswa-siswi yang memiliki potensi di panggung yang lebih besar. Selain itu, karena kita satu atap dengan SMP, maka kita kolaborasikan juga dengan adik-adik dari jenjang SMP agar mereka bisa tampil bersama kakak-kakaknya,” jelas Susilo Adi.
Persiapan acara ini dimulai sejak awal Agustus, dengan dukungan penuh dari orang tua siswa dalam bentuk bantuan teknis dan material. Selain itu, dukungan dari Yayasan Institut Indonesia juga menjadi faktor penting terselenggaranya acara ini.
*Siswa Antusias: “Bukan Sekadar Sekolah, Tapi Rumah Kedua”*
Antusiasme tinggi datang dari para siswa. Aurora Nabilla Putri, siswi kelas 11.4, mengungkapkan rasa senangnya bersekolah di SMA Institut Indonesia.
“Aku senang sekolah di sini karena banyak dapat pengalaman dan teman baru. Guru-gurunya juga tegas tapi nggak killer. Kalau anaknya nggak disiplin, ya pasti nggak bakal kuat,” ujarnya sambil tertawa.
Aurora juga menyebut Pak Jalal sebagai guru yang paling lucu, dan ia mengaku paling menyukai pelajaran Sosiologi, Bahasa Inggris, dan Ekonomi. Ia merasa nyaman karena lingkungan belajar dan sirkel pertemanan yang positif.
Hal senada diungkapkan oleh Hansel Ridwan Alfino, siswa kelas 10.1. Ia menyebut bahwa sekolah di SMA Institut Indonesia sangat seru.
“Teman-temannya asyik, guru-gurunya juga seru semua. Aku cita cita pengen jadi masinis kereta api, soalnya keren banget,” katanya dengan semangat.
Menurut Hansel, guru yang paling asyik adalah Bu Endah, guru Ekonomi, karena sering bercanda di kelas. Ia berharap pentas seni seperti ini bisa diadakan setiap tahun.
“Acaranya keren. Harus ada terus tiap tahun biar semua siswa bisa nunjukin bakat mereka,” pungkas Hansel.
Pentas Seni SMA Institut Indonesia Semarang tak hanya menjadi momen hiburan, tetapi juga ruang aktualisasi diri bagi siswa-siswi. Kegiatan ini memperkuat sinergi antarjenjang pendidikan serta mempererat hubungan antara sekolah, siswa, guru, dan orang tua. Dengan semangat kebersamaan dan kreativitas, SMA Institut Indonesia terus menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya generasi muda yang berkarakter, berbakat dan berbudaya.
*( Arief/Red )*