
MetronusaNews.co.id | Semarang – 28 Agustus 2025,Polrestabes Semarang bersama jajaran Polda Jawa Tengah menyiapkan pengamanan ketat dalam rangka aksi unjuk rasa serentak yang digelar oleh sejumlah serikat buruh di Kota Semarang. Aksi yang berpusat di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah dan Balai Kota Semarang ini mengusung tuntutan kenaikan upah dan perbaikan regulasi ketenagakerjaan.
Dua kelompok massa buruh yang turun ke jalan, yakni Federasi Serikat Pekerja Perjuangan (FSPP) dan Aliansi Buruh Jawa Tengah (ABJAT), diperkirakan menghadirkan sekitar 700 peserta aksi. Massa akan menyampaikan aspirasi melalui orasi, pembentangan spanduk, serta audiensi dengan Gubernur Jawa Tengah.
Mengantisipasi potensi kerawanan, sebanyak 977 personel gabungan dikerahkan. Rinciannya meliputi 642 personel Polrestabes Semarang, 220 personel Satbrimob Polda Jateng, 115 personel Ditsamapta Polda Jateng, serta didukung sejumlah unit taktis seperti kendaraan water cannon (AWC), Raisa, RCU, SEC Barrier, hingga mobil pemadam kebakaran.
Personel ditempatkan di beberapa titik strategis, antara lain di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, DPRD Jawa Tengah, Balai Kota Semarang, serta di sejumlah titik kumpul peserta aksi. Pengamanan dilakukan dengan mengedepankan pendekatan humanis, melalui peran tim negosiator dan binluh (pembinaan dan penyuluhan), serta pengawalan lalu lintas untuk menghindari kemacetan.
Kasihumas Polrestabes Semarang, Kompol Agung Setyo Budi, menegaskan bahwa pola pengamanan mengacu pada standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. “Kami menyiapkan langkah-langkah bertingkat, mulai dari cara bertindak pasif, aktif, hingga antisipasi jika terjadi tindakan anarkis. Prinsipnya, kepolisian hadir untuk mengawal dan mengamankan jalannya penyampaian aspirasi masyarakat agar berlangsung tertib, aman, dan kondusif,” ujarnya.
Kompol Agung menambahkan, setiap perkembangan situasi akan dipantau secara ketat di lapangan. Tim negosiator akan memfasilitasi komunikasi antara peserta aksi dengan pemerintah, sementara unit pengendali massa disiagakan apabila terjadi eskalasi. “Kami tetap mengedepankan dialog dan pendekatan persuasif. Namun, jika massa melakukan pelanggaran hukum, langkah tegas dan terukur akan diambil demi menjaga ketertiban umum,” imbuhnya.
Polrestabes Semarang berharap kegiatan unjuk rasa ini dapat berjalan damai serta aspirasi buruh tersampaikan dengan baik tanpa mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Semarang.
(Nanik JM)