
MetronusaNews.co.id | JAKARTA – Dalam laporan berita dunia Indonesia (AP) melalui link https://apnews.com/article/indonesia-students-protests-2b4ad65b836a3b38b6a037b2f45cb309
Yang berjudul “Tensions soar across Indonesia as protests against police erupt in multiple cities” menuliskan dalam translate Indonesia: Aksi protes meletus di berbagai kota dan ketegangan meningkat di seluruh Indonesia pada Jumat (29/8/2025), sehari setelah seorang pengemudi ojek online diduga tewas terlindas kendaraan lapis baja polisi saat bentrokan antara polisi antihuru-hara dan mahasiswa yang memprotes tunjangan anggota DPR.
Para demonstran berbaris menuju markas besar Korps Brimob Polri di Jakarta pada Jumat, dan sebagian mencoba menerobos kompleks tersebut. Polisi menggunakan meriam air dan menembakkan gas air mata untuk memukul mundur para pengunjuk rasa, yang melempari mereka dengan botol, batu, dan flare.
Sekelompok perusuh membakar sebuah gedung lima lantai di dekat kompleks polisi di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, membuat sejumlah orang terjebak di dalamnya. Beberapa mahasiswa menghentikan aksi protes mereka untuk membantu tentara dan warga mengevakuasi orang-orang yang terjebak.
Pengunjuk rasa lain merusak rambu lalu lintas serta infrastruktur lain, sehingga menyebabkan lalu lintas lumpuh total di kawasan tersebut.
Bentrokan antara demonstran yang melempar batu dan polisi antihuru-hara juga pecah di kota-kota lain di seluruh negeri, termasuk Surabaya, Solo, Yogyakarta, Medan, Makassar, Manado, Bandung, dan Manokwari di wilayah Papua paling timur.
Kerusuhan ini terjadi setelah beredar video di media sosial yang memperlihatkan tewasnya seorang pengemudi ojek online dalam bentrokan Kamis lalu. Video itu mengejutkan publik dan memicu gelombang kecaman terhadap aparat keamanan.
Korban yang diidentifikasi bernama Affan Kurniawan (21), dilaporkan sedang menyelesaikan pesanan layanan antar makanan ketika terjebak dalam bentrokan setelah berhari-hari aksi demonstrasi yang memanas.
Saksi mata mengatakan kepada televisi lokal bahwa kendaraan lapis baja milik Brimob tiba-tiba melaju kencang menembus kerumunan demonstran dan menabrak Kurniawan hingga terjatuh. Alih-alih berhenti, kendaraan itu justru melindasnya.
Ribuan pengemudi ojek online bersama aktivis HAM dan politisi hadir memberikan penghormatan terakhir kepada Kurniawan pada Jumat saat pemakamannya. Mereka memadati bundaran besar di pusat kota hingga meluber ke jalan utama.
Presiden Prabowo Subianto menyerukan ketenangan dan menyampaikan belasungkawa dalam pidato yang disiarkan televisi.
“Saya sangat prihatin dan berduka mendalam atas insiden ini,” kata Prabowo. “Saya terkejut dan kecewa dengan tindakan berlebihan aparat.”
Mantan jenderal itu mengatakan dirinya memantau secara dekat perkembangan terkait aksi protes, dan telah memerintahkan investigasi menyeluruh. Ia menyerukan rakyat “agar tetap waspada terhadap pihak-pihak yang terus mengobarkan keresahan dan mencari kekacauan.”
“Dalam situasi seperti ini, saya mengimbau seluruh warga untuk tetap tenang dan percaya kepada pemerintah yang saya pimpin, yang akan melakukan yang terbaik untuk rakyat,” ujar Prabowo.
Otoritas mengonfirmasi bahwa tujuh anggota Brimob yang terkait dengan insiden tersebut telah ditahan dan diperiksa, meski identitas pengemudi kendaraan lapis baja masih belum terungkap.
Gelombang aksi protes nasional mulai terjadi sejak Senin, setelah laporan mengungkap bahwa seluruh 580 anggota DPR menerima tunjangan perumahan bulanan sebesar Rp50 juta ($3.075) selain gaji mereka. Tunjangan yang diperkenalkan tahun lalu itu hampir 10 kali lipat dari upah minimum di Jakarta.
Para pengkritik berpendapat tunjangan baru itu bukan hanya berlebihan, tetapi juga tidak sensitif di tengah kondisi ketika sebagian besar rakyat kesulitan menghadapi lonjakan biaya hidup, kenaikan pajak, dan meningkatnya pengangguran. (*)
Jurnalis Associated Press Edna Tarigan dan Andi Jatmiko di Jakarta turut berkontribusi pada laporan ini.