
MetronusaNews.co.id – Purwokerto, JawaTengah – Sejak 25 Agustus 2025 hingga saat ini masih terjadi unjuk rasa besar-besaran dimana-mana. Unjuk rasa kali ini melibatkan ribuan orang dari segala kepentingan dan sangat disayangkan sampai menimbulkan korban jiwa dan banyak kerugian.
Kebebasan mengemukakan pendapat memang dijamin oleh undang-undang akan tetapi apabila melibatkan anak-anak ini tidak benar, ungkap Jumi Purwandari, Kepala Divisi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Harapan Rakyat Indonesia Maju (Kadiv PPA DPP LSM Harimau). Sabtu (30/8/2025) Anak-anak seharusnya wajib dilindungi dari aktivitas yang rawan kekerasan. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Aparat harus tahu hal ini, jangan sampai anak-anak mengalami kekerasan.
Lebih lanjut Kadiv PPA DPP LSM Harimau menyampaikan bahwa
“dalam aksi unjuk rasa kali ini, banyak pihak yang kehilangan pengendalian diri, mengakibatkan adanya korban jiwa dan banyak kerugian. Bila dilihat dari peserta unjuk rasa, aksi ini banyak dimotori oleh pemuda dan mahasiswa.”
Menjadi kritis dan aktif dalam control sosial memang bagus tapi seyogyanya jangan sampai lepas control. Disini lah peran didikan orang tua, khususnya ibu banyak bicara.
Bagaimana pun madrasah pertama bagi anak-anak adalah seorang ibu. Maka saya mengajak semua perempuan, “Mari kita berjuang Bersama dalam Pemberdayaan Perempuan tapi jangan sampai lupa bahwa peran utama kita adalah seorang Ibu”. Dimana tugas utama kita adalah mendidik anak-anak kita, generasi penerus bangsa agar mempunyai karakter yang baik dan kuat.
Mempunyai kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan kecerdasan moral, yang melibatkan kemampuan mengelola emosi, memahami kebenaran, dan berinteraksi dengan nilai-nilai etika.
Perempuan yang berdaya adalah mereka yang memiliki kesadaran akan potensi diri, mampu mengaktualisasikan diri, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Mereka tidak hanya mampu mencapai tujuan pribadi, tetapi juga menjadi inspirasi dan agen perubahan bagi orang lain. Negeri ini butuh perempuan-perempuan yang hebat, ibu yang tangguh untuk membentuk anak-anak, generasi muda yang berkarakter, tangguh dan hebat. Jadi apapun anak-anak kita mereka akan jadi manusia yang sukses.
(Ratih)