
MetronusaNews.Co.id | Banjarnegara Jawa Tengah – Melihat potensi dengan adanya sumber Energi Panas bumi yang besar di wilayah Banjarnegara pengurus PCNU dan Walhi Jateng gelar acara diskusi publik di gedung Aswaja PCNU Bsnjarnegara. Minggu 31/8/2025
Diskusi di hadiri oleh narasumber pengurus PCNU Banjarnegara Fadhil Kartono M. Pd. Kepala DPKPLH Banjarnegara Herrina indri hastuti S. Pt. M. Si , Selanjutnya wakil dari Baperlitbang Banjarnegara Nur wahid Ridho. S. STP. MT . Dosen kesehatan lingkungan Politeknik Banjarnegara Tri Suryantoro, S, KM. Msi kabid Hukum Walhi Aditya Pramandira dan perwakilan dari organisasi Muhamadiyah Gunawan sri wibowo S. Sos. Walhi Jawa Tengah,BEM dari beberapa Perguruan tinggi di banjarnrgara. Para aktivis lingkungan di Banjarnegara dan perwakilan perpustakan Rakyat dan perwakilan jurnalis.
Acara Diskusi di isi dengan materi yang di sampikan oleh para narasumber yang berkaitan dengan persoalan proyek pemanfaatan panas bumi baik peran serta dan dampak bagi masyarakat dieng. Selain pemaparan tentang berbagai hal baik keluhan dari perwakilan masyarakat dieng dan tanggapan dari narasumber juga di isi dengan sesi tangga jawab dri peserta .
Selesai acara kabid hukum Walhi Aditya Pramandera mengatakan kepada wartawan
” hari ini transisi energi kita itu bergeser di Jawa Tengah dari transisi energi bersih berkelanjutan tapi kemudian enggak Adil yang artinya itu enggak masuk dalam skema transisi energi. dan kami melihat geothermal semacam itu. dia menganggap dirinya bersih. kami menyangkal fakta itu karena pada kenyataannya air berubah menjadi asin dan lain-lain. dia menganggap berkelanjutan tapi pada kenyataannya akses terhadap air bersih hari ini mulai menipis dan terbatas. maka bersih dan berkelanjutan itu enggak ada bagi kami”
Lebih lanjut Dera mengatakan
“dalam melihat geothermal sejauh ini kami bersama warga jelas dalam penyusunan kebijakan. maka partisipasi warga itu penting untuk dilibatkan. kemudian soal lingkungan warga dampaknya itu banyak getaran suara. bising ,kemudian air menjadi asin dan lain-lain, tapi kemudian tidak menjadi pertimbangan untuk melakukan evaluasi terhadap geodipa. yang selalu dilihat hanya manfaat . tapi manfaat itu diperuntukkan kepada siapa toh warga sekitarnya pun tidak merasakan dampak yang begitu signifikan maka kami melihat bahwa adanya proyek ini disisi lain orang melihat manfaat, kemudaratannya itu juga banyak .kami melihat bahwa ini industri besar energi sirkuit kapitalnya padat dan kemudian dia tidak melihat essence kerusakan lingkungan dan keadilan bagi warga. maka untuk pilihan tutup atau perbaiki Kami lebih melihat ini di tutup. ”
fluida masuk di mesin injeksi itu pemanasan bikin kohesi ikatan batuan itu melemah yaitu bikin gempa bumi. Jadi Walhi melihat ini bukan solusi dari transisi energi ini solusi palsu dan kami bilang tutup. tapi perlu diingat bahwa Walhi Bergerak bersama sesuai apa tuntutan warga”jelasnya dengan nada tegas
Masih di lokasi yang sama perwKilan dari kelompok perwakilan perpustakaan Rakyat Desa bakal kec Batur. Dafiqul Fakih mengatakan kepada wartawan.
“Issue ini jadi yang terkenalnya Malah luar kota Mas. warga-warga Hilir Serayu semisal kayak Banjarnegara kemudian Banyumas dan sekitarnya itu benar-benar belum paham yang terjadi di sekitar Dieng terkhusus dampak-dampak dari energi panas bumi atau kita menyebutnya energi hisap .kalau teman-teman perpustakaan Rakyat itu benar-benar dengan waarga karena perjuangan kita dari dulu juga berawal dari keluh kesah warga. harapan kita intinya pulihkan bentang air dan pepohonan pegunungan dieng ini. Kalau informasi terkait Geopark belum banyak yang paham jadi sekarang Intinya ketika Geopark itu akan mengancam atau mengakibatkan gradasi lingkungan tetap kita akan berusaha melawan” pungkas dafiq
Sementara itu Herrina Indri Hastuti Kepala DPKPLH Banjarnegara kepada wartawan mengatakan”
“kita menjadi satu komunitas yang peduli dengan lingkungan harapan kami ini menjadi gerakan bersama yang dilakukan oleh semua pihak. karena bagaimanapun pembangunan tidak hanya pemanfaatan panas bumi ini tentunya harus bermanfaat secara berkelanjutan. kemudian secara ekonomi juga harus memberikan dampak positif dan juga secara sosial tapi harus berkeadilan untuk masyarakat. saya sangat mengapresiasi dan sangat berterima kasih, secara umum tidak hanya terkait dengan panas bumi saja Tetapi bagaimana kita bersama-sama menjaga lingkungan Banjarnegara untuk memberikan keberlanjutan. untuk anak cucu kita menjaga komitmen akan keindahan alam yang ada. ”
Selanjutnya Herrina mengatakan
“kalau yang terkait Geopark ini mestinya bawa apapun pembangunsn yang dilakukan harus memberikan manfaat untuk banyak orang” Pungkasnya.
(Ratih)