
MetronusaNews.co.id | Jakarta – 30 Agustus 2025, Di tengah dinamika sosial politik yang tengah berkembang di DKI Jakarta, LSM Harimau DKI Jakarta menunjukkan konsistensinya dalam menjaga spiritualitas dan persaudaraan dengan menggelar pengajian rutin. Acara ini digelar di kediaman Sekretaris PAC Kebon Jeruk, Palm Ganda Asri 2, Cluster CC Blok B No. 22, Karang Mulya, Karang Tengah, pada Sabtu sore pukul 15.00 WIB, dengan suasana yang penuh kekhidmatan dan kebersamaan.
Pengajian ini menjadi bukti bahwa organisasi masyarakat tidak hanya bergerak pada ranah sosial kontrol, advokasi, atau kebijakan publik, tetapi juga menempatkan nilai spiritual sebagai pondasi. Kehadiran anggota dari berbagai tingkatan kepengurusan menambah hangatnya suasana, menjadikan acara ini bukan sekadar ritual, melainkan wadah untuk memperkuat ikatan emosional, spiritual, dan solidaritas antaranggota.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan pembacaan Sholawat dan Tahlil sebagai wujud penghormatan dan pengingat akan nilai-nilai keislaman. Dilanjutkan dengan sambutan Ketua DPC Jakarta Barat, Ika Gatot, kemudian sambutan Ketua DPW DKI Jakarta, Neville GJ Muskita, sebelum akhirnya ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan kedamaian Indonesia.
Dalam sambutannya, Ketua DPC Jakarta Barat, Ika Gatot, menegaskan pentingnya memperkuat persaudaraan internal maupun eksternal. Ia menekankan bahwa pengajian ini bukan hanya ibadah, tetapi juga benteng moral bagi para anggota agar senantiasa membawa nilai kebaikan di tengah masyarakat.
“Pengajian ini menjadi pengingat bahwa kita harus menjaga toleransi, mempererat tali persaudaraan, dan tetap solid dalam menghadapi berbagai tantangan,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Ketua DPW DKI Jakarta, Neville GJ Muskita, menyampaikan pesan yang sangat relevan dengan situasi Jakarta saat ini. Ia mengingatkan agar masyarakat,
” khususnya anggota LSM Harimau, tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah persatuan. “Jakarta adalah barometer Indonesia. Jika warganya tenang, tidak mudah terpancing, dan mau menjaga kondusifitas, maka insyaAllah bangsa ini akan tetap kokoh dan damai,” tegasnya.
Neville juga menekankan pentingnya membangun inisiatif-inisiatif positif di tengah gejolak, agar organisasi tidak sekadar reaktif, tetapi juga proaktif menjaga ketenangan sosial.
LSM Harimau DKI Jakarta melalui kesempatan ini juga menghimbau seluruh anggotanya agar tetap bijak dalam menyikapi berbagai isu publik, terutama yang beredar di media sosial. Maraknya kabar simpang siur dan provokasi di dunia maya harus disikapi dengan hati-hati. Organisasi menegaskan, setiap kader Harimau harus menjadi peneduh, bukan justru memperkeruh suasana. Dengan demikian, kehadiran LSM Harimau di DKI Jakarta akan semakin relevan, sebagai penjaga moral, sosial, dan stabilitas.
Acara kemudian ditutup dengan doa bersama. Lantunan doa dari para hadirin memohon agar Indonesia senantiasa dilindungi oleh Allah SWT, dijauhkan dari perpecahan, serta diberi masyarakat yang damai, sejahtera, dan hidup dalam persatuan. Doa dipanjatkan dengan penuh harap: “Ya Allah, lindungilah negeri kami Indonesia, jauhkanlah dari segala bentuk perpecahan, dan jadikanlah bangsa ini hidup dalam kedamaian dan persatuan.” Suasana haru dan khusyuk menyelimuti jalannya doa, menghadirkan rasa optimisme bahwa harapan untuk Indonesia yang lebih baik tetap menyala.
Dengan terlaksananya pengajian rutin ini, LSM Harimau DKI Jakarta ingin menegaskan bahwa perjuangan membangun bangsa tidak hanya dilakukan melalui kritik sosial atau aksi nyata, tetapi juga dengan doa, kesabaran, dan persaudaraan. Dari ruang sederhana di Karang Tengah, terbit pesan besar untuk Indonesia: bahwa kedamaian dan persatuan adalah modal utama dalam menjaga tegaknya kehidupan berbangsa dan bernegara.
(Ratih/ADR)