
MetronusaNews.co.id | Kabupaten Bogor – Di bulan Februari 2025 masih masuk di musim penghujan dengan aktivitas curah hujan sangat lebat di sertai angin kencang sehingga menimbulkan dampak banjir – erosi – pohon tumbang di sertai kerusakan tempat tinggal.
Kadangkala saat musim penghujan di suatu daerah – desa – kecamatan di wilayah kabupaten Bogor banyak warga masyarakat tidak peduli di lingkungan masing masing seperti buang sampah sembarangan (sungai – saluran air) sehingga sampah tersebut menumpuk di saluran air, akibat tersumbatnya aliran air tersebut akibat sumbatan sampah sehingga airnya meluap ke jalan raya dan pemukiman warga dengan bau aroma bau, Dan ada masyarakat juga melakukan penebangan pohon tanpa melakukan reboisasi sehingga terjadi penggundulan tanah gunung sebagai resapan air dan penahanan tanah.
Karena terjadinya hal tersebut maka terimbas di jembatan pakapuran RT 001 – RT 003 RW 05 desa tajur kecamatan citereup kabupaten Bogor, Di mana jembatan tersebut penghubung antara kecamatan Citeureup dan kecamatan Sukamakmur yang sebut juga jalan kabupaten, Fisik badan bangunan jembatan pakapuran tersebut tergerus air dari sungai yang tersumbat sampah sehingga mengakibatkan terjadi gerusan atau erosinya tanah tahanan pondasi jembatan Pakapuran tersebut sehingga posisi pondasi jembatan Pakapuran terbelah dan lantai/ jalan jembatan melengkung,sehingga rawan jika di lewati kendaraan bertonase berat seperti damtruk besar,maka warga masyarakat lingkungan RT 001-RT 003 RW 005 berinisiatif melakukan penyekatan jalan di atas jembatan pakapuran tersebut dengan mempergunakan bambu agar menghindari robohnya jembatan pakapuran tersebut dan agar bisa di lalui kendaraan mobil kecil dan sepeda motor.
Saat awak media Metronusa news berkunjung dan melihat langsung ke adaan dan posisi jembatan pakapuran memang benar keadaan,
Maka awak media Metronusa news mencoba mencari informasi kepada ketua RT 003 ibu tita Hartati dan ketua RT 001 bapak Ruslan Abdul Gani beserta ketua RW 05 bapak Dadang Amirudin, “Jembatan pakapuran ini terbangun antara tahun 1992 jadi sudah cukup lama dan tua apalagi jembatan pakapuran ini belum pernah di lakukan perbaikan atau perawatan dan dinas PUPR kabupaten Bogor ,terlebih lagi di musim penghujan ini terowongan jembatan pakapuran tersumbat oleh banyak sampah dan di lalui kendaraan bertonase berat”, Ujar ketua RW 03.
Begitu juga saat awak media Metronusa News mewawancarai sekertaris desa tajur bapak Herry Maulana, “Semuanya sudah di laporkan dan di sampaikan ke pihak PUPR kabupaten Bogor, Semoga secepatnya segera di tanggapi dan dilakukan jembatan darurat agar tidak menggangu arus lalulintas kendaraan yang lewat, Karena jembatan pakapuran ini adalah jembatan penghubung antara kecamatan Citeureup dan kecamatan Sukamakmur dan bisa ke kecamatan Jonggol dan arah kabupaten cianjur, Terlebih lagi saat ini mau memasukin bulan puasa dan ramadhan sehingga arus kendaraan yang melewatinya cukup padat, Karena jembatan pakapuran ini juga adalah jalur ekonomi hasil bumi dan aktivitas kerja warga menuju tempat kerjanya” ujar sekdes desa tajur.
Awak media Metronusa News juga mengharapkan agar segera mungkin pihak dinas PUPR kabupaten Bogor cepat mengatasi, memperbaiki dan membangun jembatan darurat agar tidak menggangu dan menghambat kelancaran arus kendaraan demi kelancaran ekonomi masyarakat dalam beraktivitas.
(Hery rudy)