
MetronusaNews.co.id | Kotamobagu, Sulawesi Utara – Kabar menggembirakan datang dari dunia pertanian Indonesia, khususnya bagi para petani nilam di Sulawesi Utara. Harga nilam kini mengalami lonjakan signifikan, berkisar antara Rp1.200.000 hingga Rp1.300.000 per kilogram. Kenaikan harga ini membawa angin segar setelah sebelumnya para petani menghadapi masa sulit akibat anjloknya harga komoditas tersebut.
Dengan membaiknya harga, semangat petani untuk kembali mengolah lahan dan meningkatkan produktivitas pun bangkit. Rifai Mamonto, seorang petani nilam asal Kotamobagu, mengungkapkan optimisme barunya.
“Kami berharap harga terus naik. Kalau harganya bagus, kami lebih semangat untuk merawat tanaman dan meningkatkan kualitas panen,” ujarnya.
Nilam merupakan komoditas penting karena menjadi bahan baku utama dalam pembuatan minyak atsiri yang digunakan dalam industri parfum, kosmetik, dan aromaterapi. Permintaan global yang terus meningkat turut mendorong naiknya harga pasar komoditas ini.
Para petani pun berharap perhatian dari pemerintah pusat, khususnya Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, untuk memberikan dukungan nyata bagi sektor pertanian nilam. Dukungan tersebut diharapkan dalam bentuk kebijakan yang berpihak pada petani, akses pasar yang lebih luas, serta program hilirisasi agar nilai tambah dari minyak nilam dapat dinikmati oleh para pelaku utama di tingkat petani.
Mereka juga meyakini bahwa pengembangan industri nilam secara berkelanjutan dapat menjadi bagian dari strategi ketahanan pangan nasional dan transformasi ekonomi berbasis sumber daya lokal.
Dengan harga yang mulai stabil dan perhatian dari pemerintah, para petani nilam Sulawesi Utara berharap masa depan pertanian mereka semakin cerah.
( Abo’_RM )