
MetronusaNews.co.id | Nias – Mewakili Komite SMA Negeri 1 Ma’u, Aroziduhu Gulö, menyampaikan ke media dalam bahasa daerah Nias, bahwa selama Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ma’u, tidak pernah membuat masalah sejak tahun 2014 hingga sampai tahun 2025 ini.
Masih Aroziduhu Gulö, setau saya kepala sekolah selama ini, sangat peduli dengan lingkungan sekolah dan beradaptasi dilingkungan, juga sangat aktif.
Terkait salah satu guru an. H.N menyatakan tidak ada tempat tinggal itu tidak benar, kami bukan tidak memberi tempat dia tinggal, ibu itu pernah tinggal di rumah kami selama dua bulan, namun karena kurang bersahabat di lingkungan serta kurang bersih, maka kami keluarga menyampaikan untuk mencari tempat yang lain. Setelah itu beberapa tempat dia tinggal dilingkungan sekolah SMA Negeri 1 Ma’u tidak pernah begitu lama karena sama halnya juga tidak peduli dengan lingkungan dan kurang bersih. Beberkan dalam bahasa daerah Nias.
Salah satu Guru tidak tetap (GTT) Marhendrawati Gulö, S.Pd, dan salah seorang ASN Gunawan Adi Putra Ketaren, S.Pd sama halnya menyampaikan terkait isu pungutan liar (PUNGLI) di SMA Negeri 1 Ma’u itu tidak benar sama sekali.
Dilanjutkan salah satu murid juga ketua OSIS, di SMA Negeri 1 Ma’u, Dimas Efata Berkat Gulö, menyampaikan bahwa selama ibu Guru H.N berada di sekolah SMA Negeri 1 Ma’u kurang aktif dan bisa dihitung keaktifannya dalam satu tahun, dan bukan hanya itu saja setiap masuk dalam ruangan kelas, ibu H.N sering main Handphone dan menceritakan terkait masalah dikeluarganya bukan tentang mata pelajaran yang dia asuh.
Tokoh sekaligus Kepala Desa Atualuo, Rinduan Gulö, S.H memaparkan bahwa, kehadiran SMA Negeri 1 Ma’u selama kurang lebih 12 tahun sangat bermanfaat dimana anak – anak kita dan adek adek kita bisa terjangkau untuk sekolah.
Terkait vidio yang viral tentang Hutan Belantara itu tidak benar saya nyatakan itu, karena jika kita lihat arti dari Hutan Belantara adalah Salah satu hutan yang tidak ada aktivitas masyarakat (warga). “Katanya.
Saya selaku kepala Desa Atualuo, menyampaikan kepada oknum tersebut untuk segera mengklarifikasi hal itu, dan jangan memberikan informasi yang keliru di publik. “Tutup Kades.
Reporter : Yudikat Halawa