
MetronusaNews.co.id | Sukapura, Kabupaten Probolinggo – Dalam suasana sakral upacara adat Yadnya Kasada di Pendopo Agung Sukapura, Selasa (10/06/2025), Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, dan Wakil Wali Kota, Ina Dwi Lestari, resmi dikukuhkan sebagai Warga Kehormatan Masyarakat Adat Tengger. Pengukuhan ini merupakan puncak dari rangkaian upacara adat yang dipenuhi dengan nuansa pegunungan yang sejuk dan kearifan lokal yang mendalam.
Bersama 11 tokoh nasional dan daerah lainnya, Wali Kota Aminuddin dan Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari menerima selendang kuning sebagai simbol kehormatan. Prosesi pengukuhan dipimpin langsung oleh Ketua Paruman Dukun Pandhita, pemuka adat tertinggi masyarakat Tengger. Gelar kehormatan ini bukan sekadar simbol, melainkan pengakuan atas dedikasi dan kepedulian mereka terhadap pelestarian budaya, lingkungan, dan keberlangsungan hidup masyarakat adat Tengger.
Wali Kota Aminuddin, yang mengenakan busana adat Tengger berwarna hitam dengan udeng batik biru khas Kota Probolinggo, mengungkapkan rasa hormat dan tanggung jawabnya. “Ini bukan sekadar penghargaan, tapi sebuah amanah budaya yang harus dijaga dengan sepenuh hati. Saya merasa terhormat sekaligus terpanggil untuk terus mendukung pelestarian warisan leluhur yang luar biasa ini,” ujarnya dengan penuh khidmat.
Busana hitam yang dikenakan para penerima gelar, menurut tradisi, melambangkan sikap tunduk, hormat, dan kesiapan untuk mengemban amanah luhur dari masyarakat adat.
Di antara tokoh-tokoh penting lainnya yang menerima gelar kehormatan adalah Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon; Plh Gubernur Jatim, Emil Dardak; Bupati Probolinggo, Gus Moh. Haris; Wakil Bupati, Ra Fahmi AHZ; serta Ketua TP2D, Khoirul Anwar. Mereka semua dipilih atas kontribusi nyata dan komitmen besar terhadap pembangunan yang berlandaskan nilai-nilai budaya lokal.
Ketua Paruman Dukun Pandhita dalam pidatonya menyampaikan, “Ini bentuk penghormatan dan juga amanah, kami percaya, para warga kehormatan ini akan menjadi penjembatan antara masyarakat adat dan para pemangku kebijakan demi masa depan Tengger yang lestari.”
Ratusan warga Tengger menyaksikan prosesi pengukuhan yang merupakan bagian integral dari perayaan Yadnya Kasada, upacara suci yang diwariskan secara turun-temurun dan menjadi identitas kuat masyarakat Tengger.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, turut menyampaikan komitmennya, “Kami sangat bangga atas gelar ini. Kami berkomitmen untuk turut menjaga dan melestarikan kebudayaan adat, karena budaya adalah fondasi dari pembangunan sebuah bangsa.”
Pengukuhan ini bukan sekadar seremoni, tetapi penegasan komitmen para penerima gelar untuk berperan aktif dalam melestarikan nilai-nilai luhur Suku Tengger. Ini adalah titah budaya, bukan sekadar tanda jasa.
Dengan pengukuhan ini, Wali Kota Aminuddin dan Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari kini tidak hanya menjadi pemimpin pemerintahan, tetapi juga bagian tak terpisahkan dari keluarga besar masyarakat adat Tengger. Ikatan batin ini diharapkan akan memperkuat sinergi antara pemerintah dan penjaga budaya lokal dalam membangun masa depan yang berakar pada kearifan tradisi. (Dian E, Kabiro)