
MetronusaNews.co.id | Kota Probolinggo – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Probolinggo sukses menyelenggarakan kegiatan Sarasehan Tokoh Perempuan Lintas Agama pada Jumat, 20 Juni 2025, bertempat di Gedung Puri Manggala Bhakti Pemerintah Kota Probolinggo.
Kegiatan ini menjadi ruang dialog penting bagi para tokoh perempuan lintas agama untuk memperkuat peran strategis dalam menjaga kerukunan dan persatuan di tengah keberagaman masyarakat Kota Probolinggo. Jum’at, (20/6/25).
Walikota Probolinggo dr. Aminudin, Sp.Og. (K), MM.Kes., dalam kapasitasnya sebagai Keynote Speaker, hadir secara langsung untuk membuka acara sekaligus memberikan sambutan inspiratif. Dalam sambutannya, Walikota menekankan pentingnya keterlibatan aktif perempuan dalam merawat harmoni sosial dan membangun toleransi antarumat beragama.
“Perempuan memiliki kekuatan dan peran vital dalam membentuk budaya damai, baik di lingkungan keluarga, komunitas, maupun dalam kehidupan sosial keagamaan. Melalui forum ini, kita memperkuat sinergi lintas iman untuk menjaga Probolinggo tetap teduh dalam keberagaman,” tutur Walikota.
Kegiatan sarasehan menghadirkan dua narasumber utama yang kompeten dan inspiratif, yaitu:
– Dr. Lia Istifhamah, Anggota DPD RI, yang membawakan materi seputar Perempuan, Politik, dan Kerukunan di Ruang Publik.
– Dr. Evariani Aminudin, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Probolinggo, yang menyampaikan paparan tentang Peran Keluarga dan Organisasi Perempuan dalam Membangun Toleransi.
Kedua narasumber menyampaikan pentingnya kolaborasi dan penguatan kapasitas perempuan dalam menjawab tantangan kehidupan sosial keagamaan saat ini. Dr. Lia menyoroti perlunya regulasi yang berpihak pada penguatan peran perempuan dalam forum-forum kerukunan, sementara Dr. Evariani mengajak organisasi perempuan untuk menjadi motor penggerak harmoni dari level keluarga.
Peserta sarasehan berasal dari berbagai organisasi masyarakat (ormas) keagamaan perempuan se-Kota Probolinggo, yang mencerminkan keterlibatan lintas agama seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Para peserta aktif berdiskusi dan berbagi praktik baik dalam membangun ruang aman dan setara di lingkungan masing-masing.
Ketua FKUB Kota Probolinggo Dr. H. Ahmad Hudri dalam pembukaan acara menyampaikan harapan agar forum ini menjadi awal dari penguatan jejaring perempuan lintas iman yang berkelanjutan.
“Perempuan adalah jembatan toleransi yang hidup. Semoga pertemuan ini menginspirasi lahirnya gerakan-gerakan damai yang lebih masif di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa perempuan bukan hanya pelengkap, melainkan penggerak utama dalam membangun kota yang damai dan harmonis.
Dokumentasi kegiatan dan pernyataan lengkap narasumber dapat diakses melalui kanal resmi FKUB Kota Probolinggo.
(IPUL Kaperwil Jatim)