
MetronusaNews.co.id | Ciamis – Di balik sejuknya udara perdesaan di Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, tersimpan kisah inspiratif dari seorang petani bernama H. Dadang Sujana. Bertempat di Dusun Mulyasari, Desa Bangunsari, ia mengelola lahan seluas 2,5 hektare yang telah menjelma menjadi salah satu kebun alpukat unggulan di wilayah Priangan Timur. Pada Senin 23/06/2025
Mengandalkan pendekatan pertanian berkelanjutan, kebun milik H. Dadang dikenal karena komitmennya terhadap kualitas dan keberlanjutan. Ia secara khusus menanam tiga varietas alpukat pilihan—Miki (Cimpedak), Sub 034, dan Ijo Panjang. Dengan total 1.300 pohon yang ditanam, sekitar 700 pohon kini sudah berbunga dan diprediksi akan siap panen pada akhir tahun 2025.
Tak sekadar mengejar hasil, H. Dadang menekankan pentingnya kualitas buah dan inovasi dalam proses budidaya. Dengan bantuan teknologi pertanian modern dan prinsip organik, ia memastikan setiap buah yang dihasilkan memiliki standar mutu tinggi, baik dari segi rasa, ukuran, maupun daya tahan.
“Yang penting bukan hanya panennya, tapi bagaimana kita merawat dan mengelola kebun secara profesional,” jelasnya saat ditemui di tengah kebun. Menurutnya, potensi alpukat sebagai komoditas bernilai ekonomi tinggi sangat besar jika dikelola dengan serius.
Lebih dari itu, keberadaan kebun ini juga memberi dampak nyata bagi masyarakat sekitar. Tidak hanya menyediakan lapangan kerja, tetapi juga menjadi ruang pembelajaran dan pemberdayaan petani lokal. H. Dadang bahkan membuka kebunnya untuk menjadi sarana edukasi bagi masyarakat yang ingin belajar langsung mengenai budidaya alpukat secara intensif.
Kini, kebun alpukat milik H. Dadang telah menjadi pusat distribusi bagi pecinta alpukat dari berbagai daerah di Jawa Barat. Dengan visi membangun pertanian yang seimbang antara ekonomi dan ekologi, ia membuktikan bahwa kesuksesan di sektor pertanian bisa diraih dengan semangat inovatif dan peduli lingkungan.
(Ujang/tim)