
Metronusanews.co.id | Probolinggo – Suasana meriah dan penuh khidmat menyelimuti Desa Krejengan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, pada Jumat (27/6/2025).
Bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, warga desa menggelar tradisi selamatan desa atau Kadisah, sebuah perayaan yang sarat makna dan kental dengan nilai-nilai kebersamaan. Jalan-jalan desa dipadati ratusan warga yang antusias mengikuti prosesi kirab judang dan gunungan, diiringi alunan musik tradisional Ronjengan yang syahdu.
Aroma hasil bumi yang melimpah ruah tercium semerbak di udara. Berbagai hasil panen terbaik dari Desa Krejengan diusung dengan bambu, menggambarkan kemakmuran dan keberkahan yang dipanjatkan warga kepada Sang Pencipta. Rombongan kirab yang meriah ini berjalan menuju Pendopo Desa Krejengan, pusat perayaan selamatan.
Wakil Bupati Probolinggo, Lora Ahmad Fahmi, turut hadir dan memberikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya acara ini. “Alhamdulillah, acara selamatan desa ini sangat luar biasa. Terlebih, sekitar 80 persen merupakan inisiatif dari warga sendiri. Ini menunjukkan kekompakan dan semangat gotong royong yang menjadi jati diri bangsa kita,” ujarnya dengan penuh kekaguman.
Kepala Desa Krejengan, Nurul Huda, menjelaskan lebih lanjut mengenai Kadisah. “Kadisah merupakan agenda rutin desa kami, yang tahun ini kami padukan dengan doa bersama untuk menyambut tahun baru Hijriah. Tujuannya adalah untuk mempererat tali silaturahmi, memperkuat kebersamaan, dan menjadi penguat semangat dalam pembangunan desa yang berkelanjutan,” terang Nurul Huda.
Dengan tema “Doa Menggapai Asa Menuju Desa Makmur Sejahtera Mandiri Berkeadilan dalam Ridha Ilahi”, warga Desa Krejengan berharap tahun baru ini membawa keberkahan dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat. Doa dan harapan tersebut dipanjatkan bersama dalam suasana penuh kekhidmatan.
Acara selamatan desa ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Habib Mahdi, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Forum Pimpinan Kecamatan (Forkopimka), tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh perangkat desa. Kehadiran mereka semakin menambah semarak dan khidmatnya perayaan tersebut.
Salah satu momen penting dalam Kadisah adalah prosesi penyerahan pusaka dari sesepuh desa kepada Nurul Huda. “Penyerahan pusaka ini merepresentasikan amanah dan kepercayaan masyarakat kepada saya sebagai kepala desa, untuk senantiasa menjaga nilai-nilai pemerintahan desa yang adil dan bijak,” jelas Nurul Huda menjelaskan makna dibalik prosesi tersebut.
Selamatan Desa (Kadisah) di Desa Krejengan bukan sekadar perayaan tahun baru, melainkan juga sebuah manifestasi nyata dari semangat gotong royong dan kebersamaan warga dalam membangun desa yang lebih baik. Perayaan ini menjadi bukti nyata bahwa tradisi dan modernitas dapat berjalan beriringan, menciptakan harmoni yang indah dalam kehidupan masyarakat Desa Krejengan.
(Ipul)