
MetronusaNews.co.id | Surabaya – Pergantian tahun Hijriah 1 Muharram 1447 H bukan hanya sekadar pergantian tanggal di kalender. Bagi Gubernur (LIRA) Jawa Timur, Samsudin, S.H., yang akrab disapa Predator Koruptor itu, momentum ini menjadi tonggak perubahan menuju perbaikan di segala aspek kehidupan, khususnya di Jawa Timur.
Dalam pernyataan resminya Sabtu (27 Juni 2025), Samsudin ,SH menyerukan hijrah besar-besaran, meninggalkan kelalaian dan kegelapan menuju cahaya ketaatan dan kebaikan.
“1 Muharram bukan sekadar pergantian tahun, tetapi momentum untuk hijrah menuju kebaikan. Hijrah dari gelap menuju terang, dari lalai menuju taat,” tegas Samsudin. Pernyataan ini disampaikan di tengah dinamika perkembangan Probolinggo, kota yang terus berbenah dan menghadapi berbagai tantangan kompleks.
Samsudin, dikenal sebagai aktivis anti-korupsi yang gigih dan berjuluk “predator koruptor” karena rekam jejaknya dalam membongkar berbagai kasus penyimpangan anggaran, menekankan pentingnya semangat hijrah, terutama bagi para pemimpin dan pejabat publik. Beliau melihat Tahun Baru Islam sebagai waktu yang tepat untuk introspeksi dan evaluasi diri.
“Semangat hijrah harus menjadi panggilan nurani bagi semua elemen bangsa, utamanya pejabat publik,” lanjutnya. LIRA, menurut Samsudin, berkomitmen untuk tetap berada di garis depan dalam pengawasan sosial dan pemberantasan korupsi. Organisasi ini menjadikan Tahun Baru Islam sebagai momen untuk memperkuat komitmen tersebut.
“Sudah saatnya kita berhijrah dari perilaku culas menuju pengabdian yang bersih dan tulus kepada rakyat,” tegas Cak Sam.
Seruan ini merupakan pesan kuat bagi masyarakat Probolinggo dan seluruh Jawa Timur untuk meninggalkan praktik-praktik koruptif dan membangun pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan transparan.
Lebih lanjut, Samsudin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menyambut tahun baru ini dengan semangat perubahan dan keteladanan. Beliau menekankan bahwa hijrah bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi perubahan sikap dan niat untuk menjadi lebih baik.
“Hijrah bukan hanya ritual, tetapi perubahan sikap dan niat untuk menjadi lebih baik,” pungkas Gubernur LIRA Jatim.
Harapannya, pesan ini akan menggema di seluruh penjuru Jawa Timur khususnya umumnya se Indonesia dan menginspirasi masyarakat untuk menyambut tahun baru dengan optimisme dan tekad untuk membangun masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.
Semangat hijrah ini diharapkan akan membawa perubahan positif yang signifikan bagi masyarakat Probolinggo dan Jawa Timur secara keseluruhan.
(IPUL Kaperwil Jawa Timur)