
MetronusaNews.co.id | Labuhan Batu – Aroma busuk dugaan korupsi kembali mencuat dari desa N5 Aek Nabara, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara. Kepala Desa Paino kini menjadi sorotan tajam masyarakat setelah enggan memberikan klarifikasi terkait penggunaan dana desa tahun anggaran 2024 pada sektor ketahanan pangan – khususnya dalam pengadaan ternak kambing yang menelan anggaran fantastis sebesar Rp 120 juta.
Masyarakat mulai gerah dan mempertanyakan transparansi proses pengadaan kambing tersebut. Sejumlah warga menduga kuat terjadi mark-up harga secara sengaja oleh oknum kepala desa. Nilai pengadaan yang dinilai tidak masuk akal itu memicu kecurigaan akan adanya praktik korupsi terselubung dengan tujuan memperkaya diri sendiri.
“Sangat besar anggarannya, tapi kambing yang dibeli tidak sebanding. Ini jelas-jelas janggal. Kami curiga ada permainan di balik ini,” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya.
Ironisnya, saat publik dan media mencoba mengonfirmasi langsung kepada Kepala Desa Paino melalui pesan WhatsApp, yang bersangkutan bungkam tanpa sepatah kata pun. Sikap diam ini semakin memperkuat dugaan masyarakat bahwa ada yang disembunyikan.
Tak tinggal diam, publik mendesak Inspektorat Kabupaten Labuhan Batu untuk segera turun tangan. Pemeriksaan secara transparan, objektif, dan akuntabel terhadap Kades Paino dinilai sangat penting, bukan hanya demi keadilan, tapi juga untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi pengawas internal pemerintah.
“Kalau tidak ada yang salah, kenapa harus diam? Jangan sampai masyarakat menganggap inspektorat hanya jadi penonton. Kami minta kades dipanggil dan diperiksa!” tegas warga lainnya.
Kasus ini mencerminkan potret buram pengelolaan dana desa yang seharusnya menjadi alat pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Alih-alih memberi manfaat, malah diduga dijadikan lahan bancakan oleh oknum pemimpin desa yang tak bertanggung jawab.
Kini, semua mata tertuju pada Inspektorat Labuhan Batu. Apakah berani bersikap tegas? Atau justru akan ikut terdiam bersama Kades Paino?
Publik menanti bukti, bukan janji.
Penulis
Manurung