
MetronusaNews.co.id | Cilacap – Masyarakat Desa Bringkeng, Kecamatan Kawunganten, Cilacap, menyemarakkan acara tasyakuran Memetri Bumi dengan menggelar pagelaran wayang kulit semalam suntuk pada malam terakhir rangkaian kegiatan.
Acara yang dipusatkan di desa Bringkeng ini berlangsung meriah dan penuh kegembiraan, dihadiri oleh berbagai tokoh penting serta antusiasme warga setempat.
Kepala Desa Bringkeng, Misran, menjelaskan bahwa kegiatan Memetri Bumi merupakan wujud syukur dan doa bersama masyarakat atas kelimpahan dan dan keberkahan bumi.
Ia menegaskan, “Ruatan bumi ini bukan hanya sekadar tasyakuran biasa, namun ini bentuk kita selaku insan yang harus bersyukur pada Gusti Allah yang mana kita sudah diberikan kesehatan, kedamaian, kelancaran di bidang usaha dan pertanian kita telah mendapatkan hasil yang melimpah ruah.”
Rangkaian acara dimulai dengan pengajian dan doa bersama, kemudian ditutup dengan pementasan wayang kulit sebagai hiburan rakyat yang sarat makna.
Pagelaran wayang kulit tersebut didalangi oleh Sikin Hadi Warson dari Cinyawang, yang membawakan lakon “Wahyu Manunggal.” Pertunjukan ini berhasil menyedot perhatian ribuan warga Desa Bringkeng dan sekitarnya yang memadati lokasi acara hingga dini hari.
Kemeriahan terasa dengan sorak sorai dan tawa renyah penonton yang menikmati setiap adegan.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tamu penting, termasuk anggota DPRD dari Partai Nasdem, Camat Kawunganten, Danramil, Kapolsek, serta seluruh kepala desa se-Kecamatan Kawunganten, dan tamu undangan lainnya.
Kehadiran para pejabat ini menunjukkan dukungan pemerintah terhadap tradisi budaya lokal dan kegiatan positif di tengah masyarakat.
Antusiasme dan keceriaan masyarakat Desa Bringkeng dalam menyaksikan pagelaran wayang kulit menjadi bukti kuatnya ikatan budaya dan semangat gotong royong yang masih lestari di desa ini.
Diharapkan, kegiatan semacam ini dapat terus diadakan untuk melestarikan seni tradisi sekaligus mempererat tali silaturahmi antarwarga.
(Sas)