
MetronusaNews.co.id | Banyumas – Suasana hangat dan sarat kekeluargaan kembali menyelimuti kegiatan silaturrahmi selapanan keluarga besar Madrasah Al-Ittihaad 2 Pasir Lor, Karanglewas, Banyumas, yang digelar Jumat malam (25/07/2025) bertempat di kediaman Bapak Raharjo. Pertemuan rutin yang diadakan setiap 35 hari sekali secara bergiliran ini berlangsung mulai pukul 22.30 hingga 01.00 WIB.
Acara diawali dengan Tahlil dan doa bersama, dilanjutkan sambutan dan arahan penuh makna dari Ketua Pengurus Madrasah, KH. M. Ali Sodikin, serta laporan dari Kepala Madrasah, jajaran waka, bendahara, hingga bagian sarana prasarana dan rumah tangga. Suasana dipandu dengan hangat oleh MC Bau Risno, sekretaris pengurus madrasah.
Dalam arahannya, KH. M. Ali Sodikin, yg lebih akrap dipanggil Mbah Sod, menyampaikan nasehat penuh nilai perjuangan dan spiritualitas,
“Berjuang di Madrasah bukan sekadar hadir dan menggugurkan tugas, tapi ibadah kolektif yang menanam pahala jariyah. Bahkan menyapu halaman atau menata administrasi, jika diniatkan lillah, akan menjadi bekal akhirat.”
Lebih lanjut, beliau menegaskan pentingnya kesadaran untuk terus melakukan evaluasi,
“Biasakan kebenaran, jangan membenarkan kebiasaan, karena kebenaran itu ditimbang dengan ilmu dan nurani, bukan sekadar rutinitas yang nyaman di mata.”
“Madrasah ini bukan tempat mencari nama, tapi ladang menanam pahala. Ikhlas, sabar, dan istiqamah adalah kunci dalam perjuangan sunyi yang tak terlihat mata, tapi dicatat langit.”
Sementara itu, Kepala Madrasah Ust. Jamil dalam laporannya menyampaikan bahwa sejumlah kegiatan santri berjalan sukses. Ia menegaskan karakter non-formal madrasah yang justru menjadi kekuatan ruhani tersendiri,
“Meski Non Formal, Madrasah Al-Ittihaad bukan lembaga biasa. Ia menempuh jalan sunyi, namun penuh makna. Mendidik bukan hanya akal, tapi juga hati dan akhlak.”
“Setiap huruf hijaiyah yang dibaca santri, setiap doa yang dilantunkan, menjadi saksi bahwa madrasah ini sedang membentuk generasi kokoh hati, bersinar nurani.”
Waka Kurikulum Ust. Rohman menambahkan bahwa berbagai pembenahan terus dilakukan dalam aktivitas guru dan tenaga tata usaha,
“Kita terus berbenah, dengan tenaga, pikiran, waktu, bahkan harta, karena visi madrasah tak akan tercapai tanpa kebersamaan dan pengorbanan.”
Dari sisi keuangan, dua orang bendahara mewakili pengurus dan unit madrasah, menyampaikan laporan lengkap mengenai pemasukan, sumber dana, serta saldo akhir secara terbuka,
“Laporan keuangan disampaikan terbuka, agar semua tahu: madrasah ini dibangun bersama, dengan amanah dan transparansi.”
Sementara itu, laporan bagian sarana prasarana dan rumah tangga madrasah menyebutkan beberapa titik yang perlu segera diperbaiki, termasuk area wudhu dan kamar kecil santri,
“Perapihan fasilitas seperti wudhu dan kamar kecil adalah bagian dari adab, karena kenyamanan santri juga ibadah.”
Pertemuan ditutup dengan ramah tamah dan makan bersama di dini hari, menjadi penanda bahwa perjuangan membangun madrasah bukan hanya di ruang kelas, tapi juga di setiap ruang silaturrahmi yang menumbuhkan semangat kolektif dan ruh pengabdian bersama.
(Budiono)