
MetronusaNews.co.id | Tasikmalaya Jawa Barat – Distribusi beras Bulog di Desa Mandalamekar, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menuai kontroversi. Warga melaporkan pemotongan jatah beras yang seharusnya diterima. Alih-alih mendapatkan dua karung beras sesuai ketentuan, mereka hanya menerima satu karung. Pihak perangkat desa beralasan pemotongan tersebut ditujukan bagi warga yang belum menerima bantuan.
Namun, pernyataan tersebut dibantah oleh beberapa warga yang merasa tidak mendapatkan penjelasan yang memadai. Lebih mengejutkan lagi, dalam proses pembagian beras tersebut, diduga ada perangkat desa yang Ber inisial [ Ar ] menggunakan kata-kata kotor, seperti “anjing,” kepada warga yang mempertanyakan pemotongan jatah. Perilaku ini dinilai tidak pantas dan melukai perasaan warga.
Kejadian ini menimbulkan keresahan dan kemarahan di kalangan warga Desa Mandalamekar. Mereka menuntut transparansi dan keadilan dalam penyaluran bantuan beras Bulog. Warga berharap pemerintah daerah dan pihak berwenang segera turun tangan untuk menyelidiki kasus ini dan memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang terlibat.
“Kami merasa diperlakukan tidak adil,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya. “Bukan hanya jatah beras kami dikurangi, tetapi kami juga dihina oleh perangkat desa. Kami meminta keadilan.”
Kasus ini menjadi sorotan karena menunjukkan adanya dugaan penyelewengan dan ketidakprofesionalan dalam penyaluran bantuan sosial. Peristiwa ini juga menggarisbawahi pentingnya pengawasan yang ketat dalam setiap program bantuan pemerintah agar tepat sasaran dan tidak merugikan masyarakat.
*REF : *HERI metronusanews*