
MetronusaNews.co.id | Semarang – Dalam rangka menanamkan kembali nilai-nilai perjuangan pahlawan nasional, Kodam IV/Diponegoro menggelar sarasehan bertema “Mengenang Kembali Perjuangan Pangeran Diponegoro” di Balai Diponegoro, Kamis (14/8/2025). Sambutan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Achiruddin, S.E., M.Han., dibacakan oleh Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Mohammad Andhy Kusuma, S.Sos., M.M., M.Han.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Guru Besar Sejarah Maritim sekaligus Wakil Direktur Pusat Studi Asia (CAS) Universitas Diponegoro Prof. Dr. Singgih Tri Sulistiyono, M.Hum., Guru Besar Sejarah Universitas Negeri Semarang Prof. Dr. Wasino, M.Hum., yang bertindak sebagai narasumber, serta Dr. Widodo, S.S., M.Hum. dari Universitas Negeri Semarang selaku moderator.
Dalam sambutannya, Pangdam IV/Diponegoro melalui Kasdam IV/Diponegoro menegaskan pentingnya meneladani semangat kepahlawanan Pangeran Diponegoro dalam mengisi kemerdekaan. Pangdam mengutip pesan Presiden RI pertama, Ir. Soekarno, bahwa negara yang besar adalah negara yang tidak melupakan jasa para pahlawan.
“Menghargai jasa pahlawan berarti menghargai sejarah perjuangannya sendiri, menghargai jasa pahlawan berarti menjaga nilai-nilai kepahlawanan telah hidup dan menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, mengenang kisah perjuangan pahlawan akan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk berkontribusi positif bagi negara,” tegasnya.
Lebih lanjut, ditekankan bahwa penghargaan terhadap jasa Pangeran Diponegoro merupakan bentuk pengakuan atas peran beliau sebagai simbol perlawanan terhadap penjajahan sekaligus semangat juang bangsa Indonesia.
“Semangat kepahlawanan tidak hanya kita kenang, tetapi juga kita wariskan melalui tindakan nyata untuk menjaga persatuan dan mengisi kemerdekaan dengan karya positif,” ungkapnya.
Sarasehan ini juga menjadi wadah untuk memperkuat sinergi antara TNI, pemerintah daerah, akademisi, organisasi kemasyarakatan, dan generasi muda. Dengan kolaborasi tersebut, nilai-nilai kepahlawanan diharapkan dapat terus terjaga dan menjadi spirit bersama dalam menghadapi tantangan bangsa di masa depan.
Pada sarasehan tersebut Prof. Dr. Singgih Tri Sulistiyono, M.Hum. menerangkan bahwa Pangeran Diponegoro adalah figur pemimpin berintegritas tinggi yang memadukan nilai moral-religius, kepemimpinan visioner, dan keberanian melawan ketidakadilan. Beliau menguraikan bahwa perjuangan Diponegoro tidak hanya sebatas perang fisik melawan kolonial, tetapi juga membangun kesadaran kolektif rakyat melalui nilai-nilai keagamaan, etika kepemimpinan Jawa, dan persatuan lintas golongan. Bahkan dalam masa pembuangan di Makassar, Diponegoro tetap produktif berkarya dan menjaga martabat perjuangannya.
Sementara itu Prof. Dr. Wasino, M.Hum. memaparkan tentang nilai kepahlawanan Pangeran Diponegoro yang dapat diimplementasikan di era modern, seperti keberanian moral, keteguhan memegang prinsip, dan pengabdian penuh pada bangsa. Ia menegaskan bahwa perjuangan Diponegoro menjadi inspirasi untuk memperkuat identitas nasional, melawan degradasi nilai kebangsaan, serta mendorong generasi muda untuk berkontribusi positif. Menurutnya, keteladanan ini relevan untuk membangun persatuan bangsa di tengah dinamika global dan tantangan disintegrasi.
Melalui kegiatan ini, semangat Pangeran Diponegoro diharapkan dapat tertanam kuat di hati generasi penerus bangsa sebagai bekal membangun Indonesia yang lebih maju, berdaulat, dan bermartabat.
Turut hadir pula dalam acara tersebut para pejabat Kodam IV/Diponegoro, perwakilan pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, akademisi, serta perwakilan mahasiswa dari Universitas Diponegoro dan Universitas Negeri Semarang. (Pendam IV/Diponegoro)
(Jumardin)