
MetronusaNews.co.id | Labuhanbatu – Aroma busuk peredaran narkoba jenis sabu kian menyengat di Desa sei sakat.Kec. Panai Hilir .Kab. Labuhanbatu.Dua nama yang disebut – sebut sebagai bandar besar yakni Dewa dan Wawan yang diduga bebas mengedarkan sabu dan tersentuh hukum.
Menurut salah seorang masyarakat yang tidak bersedia nama nya di publikasikan mengatakan bahwa pemasok sabu sabu untuk Dewa dan Wawan diduga UKI dari Aek kanopan “pungkas nya.
Masyarakat pun mulai muak dan mempertanyakan kinerja aparat penegak hukum Polsek Bilah hilir yang terkesan menjadi penonton bisu di wilayah hukumnya sendiri.
“Kalau memang tak mampu bertindak, lebih baik Kapolsek mundur dari jabatannya!” tegas salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya.
Ucapan itu bukan tanpa alasan. Sudah terlalu lama aktivitas jual beli sabu oleh Dewa dan Wawan meracuni anak-anak muda, namun tidak ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum.
Warga sekitar bahkan menaruh curiga, jangan-jangan ada pembiaran sistematis atau main mata diduga yang terjadi antara pelaku dan oknum penegak hukum Polsek Panai hilir.
Masyarakat menilai Polsek Panai hilir patut diduga telah gagal menjalankan amanah, karena tak mampu menindak Dewa dan Wawan pelaku peredaran narkoba yang sudah sangat meresahkan.
Kami heran pak.kenapa mereka bisa bebas seperti raja kecil di sei berombang ini ?
Kalau aparat tegas, mustahil mereka bisa leluasa beroperasi sampai sekarang ini. ” ujar warga lain dengan nada geram.
Masyarakat mendesak Kapolres labuhan batu untuk segera turun tangan dan mengevaluasi kinerja Kapolsek Panai hilir beserta jajaran nya.
Desakan ini tak main-main. Masyarakat menilai jika Dewa dan Wawan terus dibiarkan berkeliaran maka kerusakan generasi muda Labuhanbatu tinggal menunggu waktu.
Kami tidak butuh polisi yang hanya jago konferensi pers, tapi mandul di lapangan.Tangkap Dewa dan Wawan.jangan tunggu masyarakat turun tangan sendiri ! ” tegas warga dengan amarah yang tak lagi bisa dibendung.
Kini…mata publik tertuju pada AKP . IWAN MASYURI Kasat Narkoba Polres Labuhanbatu. Mampukah mereka membuktikan bahwa mereka bukan aparat penegak hukum yang tutup mata. atau justru benar-benar jadi penonton abadi dalam lakon gelap perdagangan sabu yang menghancurkan masa depan generasi bangsa?
Catatan:
Berita ini ditulis sebagai bentuk kritik tajam berdasarkan keluhan masyarakat dan harapan akan penegakan hukum yang tegas dan adil di wilayah Labuhanbatu.
Sampai pemberitaan ini di hidangkan di publik. Masyarakat akan menunggu aksi tindakan dari penegak hukum wilayah. Apakah mampu atau tidak.
Penulis
Manurung