
Oplus_16908288
MetronusaNews.co.id | Bogor – Keputusan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam membuat regulasi baru gas LPG 3 kg membuat mayoritas warga resah, warga kesulitan mendapat gas LPG 3 kg karena harus antri di pangkalan yang jauh dari rumah warga. Belum lagi antrian panjang yang harus menunggu dapat giliran.
Dalam acara Konferensi Pers Kementerian ESDM – Capaian Sektor ESDM 2024 yang telah tayang di Chanel youtube Kementerian ESDM, Senin 3/02/2025, Menteri ESDM Bahlil mengatakan, “LPG ini tidak ada kuota yang di batasi, import kita sama. Bulan lalu dan bulan sekarang atau tiga empat bulan yang lalu, sama saja ga ada. Subsidinyapun ga ada yang di pangkas, tetap sama”, ujar Bahlil.
Lanjut Bahlil, “Laporan yang masuk ke kami, subsidi ini ada sebagian yang tidak tepat sasaran. mohon maaf, tidak termasuk curiga nih, ada sekelompok orang yang membeli LPG dengan jumlah yang tidak wajar, ini untuk apa? Harganya naik. Sudah volumenya tidak wajar harganyapun di mainkan”.
Michael Hutasoit sebagai Pimpinan Umum Media Metronusa News Ikut mengamati dan berkomentar tentang keputusan menteri ESDM terhadap kelangkaan gas yang saat ini sangat di rasakan dampaknya oleh masyarakat, Selasa 04/02/2025. “Jika kita mendengar statement pak Bahlil Lahadalia menteri ESDM, keputusan membuat regulasi baru mengenai gas LPG 3 kg karena banyak permainan di tingkat bawah. dari harga dan juga volume yang tinggi di mainkan para oknum”, ujar Michael.
“Namun perlu kita ketahui, Setiap keputusan pemerintah yang menimbulkan adanya regulasi baru, yang paling merasakan dampak atas regulasi tersebut adalah masyarakat kecil. Mari kita lihat ke pangkalan-pangkalan gas, semua antri demi mendapatkan LPG 3 kg. kasihan kita melihatnya, ada ibu-ibu membawa anaknya, ada bapak yang sudah tua ikut antri juga di bawah terik matahari, saya pribadi miris melihat apa yang di alami bangsa ini”, ujarnya.
Michael Hutasoit juga menyoroti tentang reaksi pemerintah melihat dinamika yang terjadi saat ini, bagaimana solusi yang di ambil pemerintah untuk menghadapi persoalan gas LPG ini. “Jika pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM sudah mendapat laporan tentang adanya oknum yang main gas LPG 3 kg, mari segera tindak oknum yang di maksud. Saya berharap, pemerintah harus segera mengambil solusi tepat dalam persoalan saat ini, demi sila ke 5 pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. jangan sengsarakan rakyatmu”, tutup Michael.
(Red)